Buku-buku Ajaran Paus kepada dan tentang Anak-anak (4)

0
113 views
Tiga buah buku berisi ajaran Paus Fransiskus kepada dan tentang Anak-anak. (Ist)

SATU hal yang saya harapkan saat kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia adalah perjumpaan beliau dengan anak-anak. Itu karena Paus Fransiskus sungguh mencintai anak-anak dan menghayati perkataan Yesus Kristus: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, janganlah menghalangi-halangi mereka, sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Markus 10:14).

Ada tiga buku yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia yang bisa menggambarkan kedekatan dan cinta Paus Fransiskus kepada anak-anak.

Untuk anak-anak, Penerbit Kanisius menerbitkan buku Paus Fransiskus Berbicara kepada Anak-Anak (2016) karangan Grace Ellis dengan ilustrasi oleh Paola Bertolini Grudina.

Kedekatan Paus Fransiskus dengan anak-anak menjadi keunikan tersendiri. Anak-anak menjadi wujud nyata kehadiran Allah dalam karya-Nya. Buku ini berisi kisah populer dari KS yang sangat mudah dipahami oleh anak-anak. Diperkaya dengan renungan singkat dari Paus Fransiskus, serta penegasan mengenai makna hidup sehari-hari Paus Fransiskus khusus untuk anak-anak.

Mari belajar dari kepolosan anak-anak.

Buku berjudul Paus Fransiskus berbicara pada anak-anak terbitan PT Kanisius.

Dalam buku ini dikutip berbagai pendapat Paus Fransiskus, misalnya: ”Dalam keluarga, kita tidak bosan untuk bertanya ‘bolehkah saya’…, ketika kita tidak egois dan belajar untuk mengatakan ‘terima kasih’…, dan sadar akan kesalahan yang dilakukan, serta mau untuk mengatakan ‘maaf’, maka di dalam keluarga akan terdapat damai dan sukacita.”

Melalui dan dalam buku Paus Fransiskus Berbicara pada Anak-Anak itu, pesan Paus Fransiskus jelas. Karena beliau sering kali mengatakan kepada kita betapa Bapa di surga sangat mencintai kita, maka Paus Fransiskus menginginkan kita menjadikan Yesus sebagai teladan kita.

Paus Fransiskus ingin aku tahu bahwa Tuhan sungguh pedulikan aku. Paus Fransiskus ingin kita mengetahui bahwa Tuhan akan selalu mengampuni kita. Paus Fransiskus ingin aku berdoa dan mendengarkan Tuhan setiap hari.

Paus Fransiskus mengajak aku berbagi dan menolong siapa pun yang membutuhkan. Paus Fransiskus ingin aku melihat Yesus dalam diri setiap orang. Paus Fransiskus ingin aku mengundang Yesus menjadi temanku.

Paus Fransiskus ingin aku berterimakasih pada Yesus untuk hadir di dalam Ekaristi. Paus Fransiskus ingin aku membuka hatiku bagi Roh Kudus. Paus Fransiskus ingin aku membagikan kabar baik tentang Yesus dan Paus Fransiskus ingin aku menjadi seorang kudus.

Kata Paus Fransiskus, ”Para Orang Kudus bukanlah manusia super atau pun terlahir sempurna. Mereka seperti kita. Seperti setiap kita… Apa yang telah mengubah hidup mereka? Ketika mereka mengenal kasih Tuhan, mereka mengikuti itu dengan sepenuh hati. Kekudusan adalah panggilan untuk semua orang.”

Ajaran Paus Fransiskus untuk anak-anak

Buku serupa yang juga diterbitkan Penerbit PT Kanisius adalah Ajaran Paus Fransiskus untuk Anak-Anak (2016). Buku ini ditulis Angela M. Burrin; disertai ilustrasi gambar oleh Maria Cristina Lo Cascio.

Ajaran Paus Fransiskus untuk anak-anak yang dijelaskan dalam buku ini adalah bahwa Allah sangat mengasihi kita. Dan kita semua dipanggil menjadi sahabat Yesus.

Roh Kudus bukalah hatiku, Allah tidak pernah lelah mengampunimu. Yesus menyerahkan diri-Nya bagi kita dalam Sakramen Ekaristi. Mari berdoa setiap hari, menolong orang yang membutuhkan. Bolehkah saya terima kasih dan maaf

Maria adalah Bunda kita dan dia sangat mengasihi kita. Orang-orang kudus -sama seperti kita, jadilah pewarta Injil dan orang yang mengasihi Kristus dipenuhi kegembiraan.

Buku “Ajaran Paus untuk Anak-anak” terbitan PT Kanisius.

Penerbit Kanisius juga menerbitkan buku berjudul Yang Terkasih Bapa Paus Fransiskus (2016). Buku ini berisi 30 surat anak-anak dari berbagai negara kepada Paus Fransiskus yang kemudian dijawab satu persatu oleh Paus Fransiskus dengan surat lagi.

Ke-30 surat itu dipilih dari 259 surat yang diterima dari 26 negara dari enam benua. Lalu Pastor Antonio Spadaro SJ, Direktur La Civita Cattolica, membacakan surat itu satu persatu langsung kepada Paus Fransiskus dan merekam jawaban Paus Fransiskus yang kemudian ditulis ulang dalam bentuk surat.

Buku Paus berisi surat anak-anak dan jawaban Paus dengan judul “Yang Terkasih Bapa Paus Fransiskus”.
Buku berisi sapaan anak berumur tujuh tahun dan menyapa Paus Fransiskus dengan bertanya: “Yang terkasih Bapa Paus Fransiskus. Kalau bisa melakukan mukjizat, apa yang akan Bapa lakukan? Dengan cinta.”

Surat terakhir dari buku itu ditulis William berusia 7 tahun dari Amerika Serikat yang berbunyi: “Yang terkasih Bapa Paus Fransiskus. Kalau bisa melakukan mukjizat, apa yang akan Bapa lakukan? Dengan cinta.”

Jawaban Paus Fransiskus demikian.

“Yang terkasih William. Saya ingin menyembuhkan anak-anak. Saya tidak pernah mengerti mengapa anak-anak menderita. Ini masih misteri bagi saya. Saya tidak bisa menjelaskannya. Saya bertanya pada diri sendiri tentang hal ini, dan saya berdoa untuk pertanyaan mu ini.

Mengapa anak-anak menderita? Hati saya bertanya-tanya tentang hal ini.

Yesus menangis dan dengan menangis Dia mengerti kesulitan kita. Saya mencoba untuk mengerti pula. Ya, jika bisa melakukan mukjizat, saya ingin mnyembuhkan anak-anak.

Gambarmu membuat saya berpikir: ada sebuah salib besar dan gelap, dan ada pelangi dan sinar matahari di baliknya. Saya suka gambar ini. Jawaban untuk rasa sakit yang dialami oleh anak-anak adalah keheningan atau mungkin sebuah kata yang mengalir dari air mata saya.

Saya tidak takut menangis. Kami juga tidak perlu takut.”

Demikianlah ketiga buku tersebut sudah tersedia dalam bahasa Indonesia dan layak untuk dibeli dan dibacakan untuk anak-anak. Semoga anak-anak juga bisa ikut bergembira menyambut kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia. (Berlanjut)

Baca juga: Lagi, koleksi buku berbahasa Indonesia tentang Paus Fransiskus (3)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here