Makin Berbagi, Makin Diperkaya

0
26 views
Ilustrasi - Berbagi kasih dengan sesama di masa pandemi Covid-19. (Ist)

BACAAN Injil hari ini (Matius 25:14-30) berbicara tentang bagaimana orang mempertanggungjawabkan hidupnya kepada Tuhan. Bagaimana orang membacanya dan pelajaran apa yang bisa dipetiknya dari sana?

Pertama, seorang tuan memercayakan harta kepada tiga hambanya Masing-masing menerima jumlah menurut kemampuannya (Matius 25:15). Orang tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain. Yang menerima banyak akan dituntut banyak (Lukas 12:48). Pertanggungjawabkanlah hidupmu sendiri!

Kedua, harta yang diterima itu mesti dikembangkan. Orang yang menerima perlu menggunakan itu untuk dirinya sendiri dan sesama. Tuhan memberikan rahmat untuk dibagi-bagikan kepada sesama. Setiap pemberian Tuhan itu bersifat sosial; untuk kepentingan bersama.

Ketiga, ada dua sikap dari tiga orang yang menerima harta itu. Dua yang pertama bersikap positif dan penuh syukur. Mereka mengembangkan dan mengembalikan dua kali lipat dari yang diterimanya. Tuan itu memuji mereka (Matius 25:21.23). Mereka telah melakukan yang tuan itu harapkan.

Tetapi hamba yang ketiga mengembalikan sejumlah yang diterimanya, yakni satu. Artinya, dia pasif dan tidak melakukan apa pun terhadap pemberian tuannya. Tuan itu memarahinya dan menyebutnya sebagai hamba yang jahat dan malas (Matius 25:26).

Mengapa orang itu disebut jahat dan malas?

Pertama, dia tidak melakukan apa pun atas harta yang dipercayakan kepadanya. Dia malas.

Kedua, dia menyembunyikan harta itu demi mengamankan dirinya sendiri (Matius 25:25). Egois. Dia tidak mau berusaha mengatasi risiko dan rasa takutnya.

Sabda Tuhan ini mengingatkan bahwa hidup adalah pemberian cuma-cuma dari Tuhan. Di dalamnya banyak terkandung nilai dan potensi yang perlu dikembangkan dan dibagikan. Dengan menanamkan potensi itu seakan-akan Tuhan berinvestasi dalam diri setiap orang.

Investasi itu mesti menghasilkan atau membuat modalnya menjadi lebih besar. Artinya, memberikan manfaat kepada orang banyak. Uang yang tidak dikembangkan nilainya makin berkurang.

Demikian pula pemberian Tuhan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan banyak orang. Semakin banyak berbagi, semakin orang menjadi kaya. Semakin menyimpan untuk diri sendiri, semakin miskinlah orang itu.

Sabtu, 31 Agustus 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here