Puncta 6 September 2024
Jumat Biasa XXII
Lukas 5:33-39
DALAM banyak agama ada banyak aturan atau hukum. Di dalam Gereja Katolik ada Kitab Hukum Kanonik yang berisi aturan-aturan untuk kehidupan bersama.
Ada juga banyak dokumen-dokumen gereja seperti Katekismus Gereja Katolik. Ada yang lain lagi seperti dokumen hasil konsili, ensiklik atau ajaran-ajaran para Paus.
Begitu banyak dogma, ajaran dan norma-norma atau hukum yang dimiliki oleh Gereja. Tetapi Yesus selalu mengembalikan segala norma hukum itu pada esensi yang sesunggguhnya yakni Cinta Kasih.
Dalam bacaan Injil hari ini Yesus menggunakan istilah kantong yang baru untuk anggur yang baru. Yesus berkata, ”Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.”
Yesus mengajak para murid-Nya untuk menggunakan cara pandang yang baru yaitu semangat kasih. Bukan semata-mata hanya melaksanakan hukum secara buta, tetapi pelaksanaan hukum itu dilandasi dengan semangat kasih.
Perdebatan dengan kaum Farisi berhubungan dengan masalah puasa. Puasa dilakukan tidak sekedar menjalankan aturan. Tetapi puasa adalah cara untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan melalui laku tobat dan memperbaharui diri.
Kaum Farisi menggunakan aturan puasa untuk memaksa orang lain mengikuti keinginannya. Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum.”
Kita berpuasa bukan supaya terlihat saleh, suci dan hebat, sehingga berhak menghakimi sesama yang tidak puasa. Kita berpuasa agar semakin merendahkan diri di hadapan Tuhan dan sebagai orang yang lemah, kita membutuhkan belaskasih Tuhan agar kita bisa memperbaiki diri.
Sudahkah kita menjalankan ibadah puasa dengan benar? Ataukah puasa kita justru menjadi batu sandungan bagi orang lain?
Paus berkeliling pakai mobil biasa,
Memberi contoh hidup sederhana.
Kalau kita sungguh mau berpuasa,
Lakukan saja dengan tidak terpaksa.
GBK di waktu malam,
Rm. A. Joko Purwanto, Pr