Salib Kristus dan Salib Kita

0
27 views
Salib Suci

HARI ini, Gereja Katolik merayakan pesta pengangkatan atau pemuliaan salib Kristus. Bacaan pertama (Bilangan 21:4-9) mengingatkan kita tentang Musa yang meninggikan ular tembaga pada suatu tiang. Mereka yang memandangnya akan tetap hidup walau dipagut ular (Bilangan 21:9).

Santo Paulus mewartakan tentang Yesus yang mengosongkan diri-Nya (Filipi 2:6-11). Karena merendahkan diri hingga wafat di kayu salib untuk melaksanakan kehendak Tuhan, Yesus dimuliakan di tempat tertinggi (Filipi 2:9).

Dua kali Injil Yohanes menegaskan tentang tujuan Yesus ditinggikan di kayu salib, yakni supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 3:15.16). Dengan itu Yohanes menegaskan makna baru salib.

Sebelumnya, salib itu alat mengerikan untuk hukuman mati. Namun karena Yesus mengorbankan diri-Nya di sana, salib menjadi alat untuk menyalurkan rahmat keselamatan bagi seluruh dunia.

Ini menggarisbawahi kebenaran bahwa Tuhan bisa mengubah alat pembunuhan keji menjadi sarana penyelamatan ilahi. Tuhan mampu mengubah yang amat buruk menjadi sesuatu yang terbaik; kematian membawa kehidupan.

Pesta hari ini mengajak kita untuk menghayati salib sebagai alat untuk melaksanakan kehendak Tuhan dan menyelamatkan umat manusia. Kita dapat melakukannya dengan cara mengosongkan diri seperti Kristus (Filipi 2:7).

Salib itu bukan tanda penghinaan, melainkan sarana yang membawa kita kembali berserah kepada Tuhan dalam doa. Kita percaya bahwa Tuhan dapat mengangkat setiap salib yang kita panggul dalam hidup ini dan menjadikannya saluran berkat.

Apakah salib terberat hidup kita?

Seberat apa pun salib itu bila kita bawa bersama Yesus dan menyatukannya dengan salib-Nya, niscaya membawa kebahagiaan kita dan keselamatan bagi dunia.

Sabtu, 14 September 2024
Pesta Pengangkatan Salib
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here