Kongregasi Suster Sukabumi (SFS): Transformasi Karya dalam Sorotan Kapitel ke-16

0
48 views
Forum Kapitel ke-16 Kongregasi Suster Sukabumi tahun 2024. (Dok. SFS)

TEMA Kapitel Kongregasi Fransiskan Sukabumi (SFS) tahun 2024 adalah “SFS Bertranformasi dalam Realita Dunia”. Mengusung logo yang memiliki makna “siap melayani, namun harus memiliki rasa percaya diri dan optimis pada realitas dunia saat ini”.

Itulah saat ini yang sangat berkembang; baik dari sisi teknologi dan regulasi yang berganti dan berubah. Semua itu sangat mempengaruhi kehadiran dan partisipasi SFS dalam hidup persaudaraan dan karya. Untuk mencapai kekudusan dan keselamatan jiwa-jiwa berdasarkan kekhasan Kongregasi SFS. Juga untuk setia menghidupi doa dan devosi kepada Yesus yang miskin dan tersalib.

Logo Kapitel ke-16 Kongregasi Suster Sukabumi (SFS) tahun 2024. (SFS)

Kapitel Kongregasi ke-16 diikuti oleh 33 orang suster peserta. Mereka adalah para wakil yang sebelumnya telah ditentukan sesuai hasil pemilihan para anggora. Dipilih untuk menjadi peserta mewakili komunitas dan karya. Untuk bersidang dan berpartisipasi secara aktif mengevaluasi dan menilai hidup dan karya. Dilakukan antara lain dengan kegiatan refleksi, diskusi, analisis data, wawancara, seminar dan memecahkan masalah-maslah.

Dengan tujuan umum agar nantinya semua anggota Kongregasi bisa menjalani cara hidup yang meliputi dimensi:

  • Spiritualitas.
  • Persaudaraan.
  • Pembinaan.
  • Pemerintahan.
  • Pengelolaan Harta Benda Kongregasi.
  • JPIC (Justice, Peace, Integrity of Creation).
  • Promosi Panggilan
  • Karya kerasulan.

Refleksi dan kontemplasi SFS di tengah dunia

Sebelum memasuki sidang kapitel, para Kapitularis menjalani program triduum. Perjalanan pengolahan batin dan spiritualitas ini didampingi oleh Romo Michael Peruhe OFM – Minister Provinsial OFM Provinsi Indonesia.

Program triduum ini dilakukan dengan fokus melakukan refleksi pada misi, persekutuan dan kharisma Kongregasi yang khas dan sangat berkarakteristik.Disertai kesaksian serentak dari berbagai komunitas biara dan komunitas karya untuk semakin mampu untuk berjalan bersama (sinodalitas).

Triduum untuk bisa melakukan transformasi sebagai suatu perjalanan yang menguji kesiapan setiap Kapitularis untuk hidup secara otentik. Dengan mampu menghadapi tantangan evangelisasi baru. Karena itu, triduum ini sungguh membutuhkan saat-saat sungguh hening di hadirat Allah. Menjalani kontemplasi berjumpa dengan Saudara-saudari di ruang batin dengan semangat pengampunan.

Tidak ada masa depan tanpa pengampunan demikian Uskup Desmon Tutu. Para Kapitularis juga diajak merefleksikan mengenai proses transformasi.

Ini membutuhkan kemampuan cepat beradaptasi dalam semangat persaudaraan dan dalam karya bersama para karyawan. Sehingga diharapkan proses adaptasi diri ini berlangsung sangat lincah, kerja cerdas. Juga mengefektifkan kapasitas. Mendorong keberanian bersedia mengubah pola kerja lama; dengan bergerak dalam waktu Tuhan (khairos) dan pada akhirnya datanglah waktu berahmat bagi SFS yang harus:

  • Senantiasa bersukacita.
  • Berani keluar dari zona nyaman.
  • Bergerak dalam persekuatan dan penuh kesabaran dalam iman.

Pada akhirnya bukan soal karya yang besar, tapi memaknai karya di daerah periferi untuk menjadi pengungsian bagi yang berkesusahan.

Kapitularis SFS bersama Provinsial OFM Provinsi Indonesia Romo Michael Peruhe OFM. (Dok. SFS)

Sidang kapitel dan refleksi bersama tiga narsum

Para anggota Kapitel terdiri 33 suster peserta sidang. Masing-masing dibagi masuk dalam beberapa kelompok kerja. Namun sebelumnya, kepada mereka telah dihadirkan beberapa narasumber. Dengan maksud dan tujuan agar para narsum ini bisa memotivasi para Kapitularis. Untuk semakin mampu memahami dan mendalami topik dan menelisik hal-hal konkret untuk pembaharuan hidup Kongregasi SFS.

Kapitel tahun 2024 menghadirkan tiga narasumber yakni:

  • Romo Prof. Antonius Eddy Kristianto OFM guna membantu para Kapitularis merefleksikan spiritualitas Fransiskan.
  • Romo I. Yamrewav MSF untuk mendalami proses pembinaan Kongregasi SFS bidang formatio.
  • Romo Mateus Batubara OFM guna membantu para peserta sidang kapitel melakukan refleksi karya kerasulan.
Ketua Kapitel Sr.Vincentia SFS dan Moderator Kapitel Romo Y. Driyanto Pr. (Dok. SFS)

Proses prasidang untuk menyampaikan hasil evaluasi oleh masing-masing kelompok kerja sudah dimulai tanggal 6-8 September 2024. Kemudian dilanjutkan sidang hinggal tanggal 14 September. Difasilitas oleh moderator sidang: Romo Yohanes Driyanto Pr. 

Proses sidang dan semua acara serta keaktifan para Kapitularis sangat terasa dengan berbagai pertanyaan, usulan, dan hal-hal konkret. Dengan harapan agar semua itu dapat mudah diaplikasikan untuk empat tahun mendatang. Juga dilakukan dengan formasi Pelayan Umum dan Dewan yang akan mendorong seluruh anggota merealisasikan hasil rekomendasi sebagaimana telah disampaikan dalam proses sidang.

Semua hal itu didalami dan kemudian dirumuskan oleh tim terdiri:

Ketua Kelompok Kerja: Sr Agnes Keraf SFS, Sr Ludovika SFS, Romo Y. Driyanto Pr dan Ketua Kapitel Sr. M. Vincentia SFS serta Sekretaris Kapitel Sr. M Benedicta SFS.

Para Kapitularis SFS bersama Romo Yohanes Driyanto Pr sebagai moderator kapitel. (Dok. SFS)

Transformasi karya Kongregasi SFS

Kongregasi SFS memiliki tiga lembaga yayasan sebagai sarana pelayanan dan merealisasikan spiritualitas; bekerjasama dengan kurang lebih 1.000 karyawan. Mereka ada di Jawa Tengah dan Jawa Barat:

  • Yayasan Mardi Waluya di Sukabumi, Jabar.

Yayasan Mardi Lestari Sragen dan Yayasan Santa Katarina Lestari Sragen.

Kondisi karya menjadi perhatian para Kapitularis. Terutama menjalani proses transformasi pelayanan yang ingin berfokus pada sistem manajemen dan pengembangan SDM; baik untuk para suster dan para karyawan yang setia melayani. Untuk mereka yang bekerja di bidang pendidikan.

Taruhlah itu Sekolah Mardi Waluya di Jawa Barat; SD Santo Fransiskus, TK Santa Anna dan SMP Keluarga Gubug, Purwodadi (Jateng). Juga karya baru SFS yang baru dirintis mulai tahun 2023 di Sanggata, Kaltim.

Karya ini merupakan program kerjasama dengan Kesukupan Samarinda. Lokasinya di Sanggat -dekat Samarinda- untuk mengelola karya pendidikan dan asrama putera-puteri. Sedangkan, karya baru lainnya ada di wilayah pastoral Keuskupan Palangkaraya. Dilaksanakan dalam bingkai kerjasama bidang bidang pendidikan; termasuk membantu Kantor Keuskupan Palangkaraya.

Tim Perumus hasil-hasil Kapitel ke-16 Kongregasi Fransiskan Sukabumi. (Dok. SFS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here