Diutus Berdua

0
35 views
ILustrasi: Plang stop kebakaran hutan di wilayah Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalbar. (Mathias Hariyadi)

Puncta 3 Oktober 2024
Kamis Biasa XXVI
Lukas 10: 1-12

AWAL menjalani perutusan ke Keuskupan Ketapang, Kalimantan Barat, adalah sebuah pengalaman baru bagi saya. Ketapang adalah dunia baru yang belum pernah saya ketahui. Seperti sebuah rimba gelap yang belum pernah dijelajahi. Pasti ada rasa takut dan gelisah.

Romo Adiwardaya Pr tahu kondisi perasaan saya. Dia mengantar saya sampai di Ketapang. Dalam perjalanan di udara, Romo Adi berkata, “Tuhan yang mengutus, pasti Tuhan juga akan mengurus kita, percaya saja.”

Benar juga, selama sepekan tinggal di Wisman Keuskupan Ketapang, saya diminta membantu misa di Kendawangan. Itulah misa pertama saya di Ketapang.

Kami berboncengan dengan sepeda motor menempuh perjalanan sepanjang 123 km dari Ketapang. Kami melewati daerah Padang Duabelas yang katanya angker dan penuh misteri.

Perjalanan panjang yang di sisinya ditumbuhi pohon cemara laut. Kami menyusuri jalan di tepi pantai yang panas.

Di gereja kecil itu, hanya ada belasan umat yang datang. Tidak terduga ternyata ada umat Romo Adiwardaya yang berasal dari Nanggulan; sekarang tinggal di Kendawangan.

Mereka sangat terkejut bertemu secara tiba-tiba dengan romo yang dulu membaptisnya waktu kecil.

“Romo, di mana-mana Tuhan sudah mencarikan teman untuk kita,” kata Rm. Adi.

“Segalanya sudah diurus oleh Tuhan, jangan takut. Dia yang menjamin kehidupan kita,” demikian Romo menguatkan saya.

“Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini,” demikian pesan Yesus saat mengutus tujuh puluh murid-Nya.

Kita diutus masuk ke tengah-tengah kumpulan serigala. Itu artinya sesuatu yang berbahaya dan menakutkan. Tugas perutusan adalah tugas berat. Banyak bahaya menghadang.

Tetapi Tuhan akan selalu menyertai dan tidak akan membiarkan para utusannya terlantar. Selalu ada orang-orang baik yang dikirim menolong mereka yang diutus.

Maka jangan takut dan kawatir menjadi utusan Tuhan.

Pergi ke Jepara lewat Kudus,
Terasa ngantuk seperti dibius.
Bersiap-sedialah untuk diutus,
Tugasmu membawa nama Yesus.

Wonogiri, berani untuk diutus
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here