INJIL hari ini (Lukas 10:25-37) mengandung pesan yang senantiasa baru. Seorang ahli kitab bertanya kepada Yesus tentang apa yang mesti dilakukan untuk memperoleh hidup yang kekal. Tentu saja, jawabannya adalah dengan melaksanakan hukum kasih kepada Tuhan dan sesama.
Hukum kasih itu bersifat vertikal dan horizontal. Artinya, cinta kepada Tuhan perlu diwujudkan dalam kasih kepada sesama. Tetapi ahli kitab itu bertanya tentang siapakah sesamanya manusia.
Yesus menyampaikan kisah tentang orang yang menjadi korban perampokan dan ditinggalkan terkapar dalam keadaan luka-luka dipinggir jalan. Lalu ada tiga orang lewat di tempat itu.
Dua yang pertama melewatinya tanpa menolong. Sedang yang ketiga berhenti karena terdorong oleh belas kasihan (Lukas 10:33). Dia merawatnya dan mencarikan tempat istirahat serta membayar biayanya (,Lukas 10:34-36).
Yesus bertanya kepada ahli kitab itu, “Siapakah dari ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”
Jawabnya, “Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya” (Lukas 10:37).
Mengapa demikian?
Pertama, dia mendengarkan hatinya yang tergerak oleh belas kasihan. Kasih sejati mengalir dari hati terdalam dan bebas dari pamrih. Kedua, dia mengambil langkah nyata menolong sesamanya. Kasih sejati tampak dalam tindakan.
Karena itu, Tuhan Yesus bersabda kepada ahli kitab itu, “Pergilah, dan lakukanlah demikian”. (Lukas 10:37). Artinya, tidak cukup hanya dia mengetahui tentang hukum kasih. Dia mesti mewujudkannya.
Apakah kita mengetahui bahwa kasih kepada Tuhan sesama itu jalan untuk memperoleh hidup yang kekal? Apakah kita sudah mewujudkannya?
Kalau belum, lakukanlah demikian.
Senin, 7 Oktober 2024
Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario
HWDSF
