ISI injil hari ini (Lukas 10:38-42) seakan-akan bertentangan dengan Injil kemarin (Lukas 10:25-37). Kemarin, Yesus meminta seorang ahli kitab untuk mencintai dengan melayani sesama, terutama yang menderita. Hari ini Yesus menegur Marta yang sibuk melayani.
Apakah benar Yesus melarang Marta melayani dan memuji Maria yang duduk mendengarkan Dia? Mari kita renungkan kata-kata Yesus dan konteksnya.
Yesus menegur Marta karena dua alasan. Pertama, tatkala Yesus berada di dekatnya dia tenggelam dalam kesibukannya sendiri (Lukas 10:40).Kedua, Marta meminta Yesus supaya memberitahu Maria untuk membantu dirinya (Lukas 10:40).
Marta begitu sibuk melayani sehingga dia lupa mendengarkan Yesus. Melayani Yesus tentu baik. Namun tatkala pelayanan itu membuat orang lupa mendengarkan Yesus, apa tujuan pelayanan itu? Bukankah pelayanan demikian sering jatuh ke aktivisme?
Aktivisme bisa merugikan pelakunya. Orang termakan oleh kesibukannya, misalnya. Berapa banyak aktivis gereja yang mengabaikan tanggungjawabnya dalam keluarga? Ada pula yang menjadi khawatir dan diganggu oleh banyak hal. Kekhawatiran itu bisa menandakan bahwa orang kurang kuat imannya.
Karena itu, orang perlu mengimbangi aktivitas pelayanannya dengan doa dan mendengarkan Tuhan. Bukankah Tuhan Yesus mengajar agar para murid-Nya tidak henti-hentinya mendengarkan Dia?
Bentuk kesibukan terbaik adalah mendengarkan Tuhan dalam kontemplasi. Artinya, menyadari kehadiran Tuhan dan mendengarkan Dia. Jika orang demikian sibuk sampai tidak memiliki waktu untuk mendengarkan Tuhan, dia kehilangan keseimbangan.
Kisah hari ini tidak bertentangan dengan cerita tentang orang Samaria yang baik hati, tetapi melengkapi. Dalam pelayanan, orang tetap perlu memperhatikan hidup doa. Yesus sendiri melakukan itu. Di tengah kesibukan-Nya, Dia pergi ke tempat sunyi untuk berdoa dan mendengarkan Allah Bapa-Nya.
Selasa, 8 Oktober 2024
HWDSF
