Siap dan Sadar Setiap Saat

0
7 views
Ilustrasi: Lampu dian. (Ist)

BACAAN Injil hari ini singkat (Lukas 12:35-38). Namun demikian pesannya mendalam dan amat penting. Tuhan Yesus menekankan perlunya menghayati iman secara sadar sepanjang hidup. Ada dua pesan penting di sana.

Pertama, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala’ (Lukas 12:35). Setiap pengikut-Nya yang sejati mengikat sabuknya kencang-kencang agar kain jubahnya terangkat ke atas dan mudah melangkah serta gesit mengerjakan tugasnya. Untuk itu dia membutuhkan pelita iman yang terus menyala. Jangan sampai imannya tidur.

Kedua, “Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuan datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu” (Lukas 12:36). Orang perlu menghayati imannya secara sadar sepanjang hidupnya.

Pengikut sejati-Nya berjaga, baik pada tengah malam maupun dini hari (Lukas 12:38). Itu menggambarkan tahap-tahap kehidupan manusia.

Ada tiga tahap. Waktu jaga yang pertama adalah saat kanak-kanak. Jam jaga kedua berlangsung ketika usia muda. Sedangkan jaga ketiga dilaksanakan pada usia tua. Semakin tua orang diajak menyadari dosa. Dia perlu menghindari yang jahat, banyak bertobat karena hidupnya makin dekat akhirat.

Yesus mengajar supaya orang berjaga dalam iman setiap saat; sepanjang hidup. Perjalanan iman tidak pernah berakhir. Orang menghayatinya sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. Ini bukan hanya tentang usia biologis dan psikologis, melainkan proses kematangan iman. Iman itu tumbuh dari benih yang kecil kemudian menjadi pohon yang besar dan banyak buahnya.

Itu bisa terwujud apabila orang selalu mengikat sabuk di pinggangnya kencang-kencang dan menyalakan pelita imannya, keluar dari kegelapan hidup. Lebih dari itu, orang mesti memelihara pelita imannya dan siap melakukan tugas ketika Tuhan memberikan inspirasi untuk bertindak. Inilah saat Tuhan mengetuk pintu (Lukas 12:36).

Hidup seorang pengikut Kristus tidak berpusat pada diri sendiri dan cara pikir dunia, melainkan pada Yesus Kristus. “Kalian dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.” (Efesus 2:20).

Menjadi Kristen tidak selesai pada peristiwa pembaptisan, melainkan proses menghayati iman akan Yesus sepanjang hidup. Proses itu perlu dijalani secara sadar. Karena itu, Tuhan Yesus mengingatkan agar orang siap dan sadar setiap saat.

Bagaimana selama ini kita menghayati iman kita?

Selasa, 22 Oktober 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here