Home BERITA Apa Itu Schadenfreude?

Apa Itu Schadenfreude?

0
7 views
Ilustrasi - Menyumpahi orang atau nyokurke liyan. (Wajib Baca)

Puncta 26 Oktober 2024
Sabtu Biasa XXIX
Lukas 13:1-9

DIKUTIP dari Psychology Today, dalam bahasa Jerman secara harafiah Schadenfreude berarti “membahayakan kegembiraan” dan mengacu pada tindakan menikmati kemalangan orang lain.

Orang merasa bahagia di atas penderitaan sesamanya.

Kalau tidak hati-hati, Schadenfreude bisa mengarah pada sadisme, narsistis dan psikopatik. Ada perilaku menyimpang jika ada orang yang merasa puas kalau bisa menyakiti, melukai atau menyiksa.

Tindakan sederhana yang sering kita lakukan kalau melihat orang lain menderita adalah “nyokurke”. Kalau ada orang lain gagal, jatuh atau susah, kita tidak berempati. Tetapi justru merasa puas dengan menyalahkan, menghakimi atau mengharapkan sialnya.

Orang merasa senang melihat penderitaan sesamanya. Sebaliknya kalau ada teman yang sukses atau berhasil dia akan merasa iri, cemburu dan tidak suka.

Inilah gejala-gejala Schadenfreude yang membahayakan perkembangan kepribadian seseorang.

Orang-orang yang datang kepada Yesus dan mengabarkan nasib sial yang dialami orang-orang Galilea yang darahnya dicampur dengan darah korban persembahan oleh Pilatus itu mungkin juga punya perilaku Schadenfreude. Seolah mereka membenarkan diri atas nasib sial yang dialami orang lain.

Yesus mengoreksi lagi atas sikap “nyokurke” dengan berkata, “Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?” Tidak.

Yesus lebih menekankan sikap tobat daripada menyalahkan atau menghakimi orang lain yang sedang menderita. Pertobatan diri lebih penting daripada menilai jelek orang lain.

“Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian,” kata Yesus.

Mari kita kembangkan empati bagi mereka yang susah, bukan malah bersukacita di atas derita orang lain.

Jalanan sepi di hari Jum’at,
Semua orang sembahyang sholat.
Lebih baik kita bertobat,
Daripada kita suka menghojat.

Wonogiri, mari kita berempati
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here