Memenangkan Peperangan Rohani

0
5 views
Reformasi 1998
  • Bacaan 1: Ef 6:10-20
  • Injil: Luk 13:31-35

Dalam masa Reformasi 1998, ada seorang biarawan yang cukup dikenal kala itu. Saat rapat pendirian Tim Relawan untuk Kemanusiaan (TRK) di Gereja Katedral Jakarta, beliau ditunjuk menjadi sekretarisnya.

Di saat banyak orang pergi meninggalkan Jakarta, beliau bersama tim tetap setia menjalankan tugasnya mencari dan merawat para korban. Kebanyakan korban adalah orang-orang etnis tertentu.

Dalam tugasnya sebagai relawan korban peristiwa 1998 itu, beliau senantiasa memberikan update berita dan selalu berpesan tidak takut bekerja meski diancam oleh “orang-orang cepak tak dikenal”.

“Romo kan juga orang yang seharusnya masuk penjara karena melindungi anak-anak Partai Rakyat Demokratik (dalam peristiwa 27 Juli 1996)?

…Bagi saya, membunuh anda itu perkara mudah, seperti membalikkan telapak tangan!”

Demikian ancam “orang-orang cepak” itu dalam sebuah pertemuan dengan beliau.

Tuhan Yesus diancam oleh Raja Herodes akan dibunuh, karena dianggap “meresahkan” dan mengganggu kekuasaannya. Hal itu disampaikan oleh orang-orang Farisi yang menjumpai-Nya. Namun Tuhan Yesus tidak gentar dan tetap memilih melanjutkan karya misi-Nya di Yerusalem “hingga selesai”.

“Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.” Kata-Nya.

Berada di bawah ancaman tidak membuat-Nya takut, namun Yesus juga bukan berarti melawan. 

Yerusalem, kota yang berarti “mengajarkan kedamaian” malah menjadi pusat kekerasan sejak zaman para nabi dimana mereka dibunuh termasuk Tuhan Yesus. Kota yang menjadi konflik hingga hari ini.

Sama seperti kehidupan seorang kristiani yang senantiasa dilanda ancaman dan “peperangan Rohani” hingga hari ini. Maka rasul Paulus mengingatkan agar senantiasa:

  • berdiri tegap,
  • berikatpinggangkan kebenaran
  • berbajuzirahkan keadilan,
  • kaki berkasutkan kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera;
  • mengenakan perisai iman, untuk memadamkan semua panah api si jahat
  • menerima ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan.
  • Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus

Pesan hari ini

Pergunakanlah seluruh perlengkapan senjata dari Allah dan jangan menghentikan misi Tuhan yang Ia percayakan kepadamu.

Kasih Kristus senantiasa memberimu kekuatan.

“Tetap menjadi dirimu dan teguh dengan imanmu, kamu akan baik-baik saja.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here