Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Tabiat orang-orang Farisi dan ahli Taurat memang istimewa. Suka memandang rendah dan mudah berpikiran negatif kepada sesama. Selalu saja ada yang dicela dan dinilai salah. Yohanes Pembaptis dikomentari sebagai yang kerasukan setan dan Yesus dikomentari sebagai pelahap dan peminum. Inilah gambaran orang yang hatinya degil. Yang nampak adalah sikap sombong dan pongah dan selalu menilai tindakan Yesus serba salah.
Sahabat terkasih,
Jawaban dan tanggapan Tuhan sangat lugas dan tegas: ‘Hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya’. Artinya karya Tuhan tidak untuk diperdebatkan tetapi dibuktikan dalam tindakan. Demikian juga beriman kepada Allah pertama-tama dan terutama harus nampak dalam perilaku bukan dalam kata-kata. Iman kita akan dinilai bukan dari yang kita ucapkan tetapi yang kita lakukan dan wujudnyatakan.
Semoga kita dijauhkan dari sikap dan tabiat para Farisi yang selalu menilai salah orang lain dan membenarkan diri sendiri. Berusahalah menjadi pribadi yang rendah hati dan sungguh setia memegang dan menghayati janji. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Jalan-jalan ke kota Tarakan,
Bumi Panguntaka yang jadi julukannya.
Inilah sabda Tuhan yang mengagumkan,
hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatan-Nya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yesaya 48:17-19
Matius 11:16-19
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
