Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Salah satu keutamaan yang dihayati dan dihidupi oleh Yohanes Pembaptis adalah ketulusan hatinya. Tidak mau menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Ketika orang-orang bertanya apakah ia adalah Mesias yang dinanti-nantikan? Jika Yohanes mau, ia dapat menjawab bahwa ia adalah Mesias. Dapat dipastikan orang-orang akan percaya. Namun Yohanes tidak mau menggadaikan komitmennya. Ia hanyalah penyiap datangnya Mesias. Karenanya dengan tegas Yohanes menjawab, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” Sebuah pernyataan seorang yang memegang komitmen dan penghayat kerendahan hati sejati. Inilah sikap abadi seorang Yohanes Pemandi.
Sahabat terkasih,
Semoga teladan kerendahan hati Yohanes Pembaptis dapat kita hayati dalam hidup sehari-hari. Semoga di masa adven ini kita tetap setia terhadap panggilan dan tanggungjawab kita masing-masing. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Minum air dari dalam kendi,
betapa segar dan menyejukkan hati.
Ini kisah Yohanes Pemandi,
sederhana dan tulus hati.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Zef. 3:14-18a
Flp. 4:4-7
Lukas 3:10-18
Orang banyak bertanya kepadanya: “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya: “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.” Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: “Guru, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya: “Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.” Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu. Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak. (Luk.3:10-18)