Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Yusuf yang bertunangan dengan Maria menghadapi peristiwa yang menggoncangkan hatinya. Ia mengetahui tunangannya telah mengandung. Namun ia tidak gegabah dan tidak buru-buru mengambil keputusan. Ia ingin mengakhiri pertunangannya dengan diam-diam. Tak membawanya ke meja pengadilan, walau ia berhak melakukannya. Itulah sikap bijak yang dipilihnya. Ia tetap ingin menjaga nama baik Maria.
Ketulusan hati Yusuf mendapat jawaban dari Tuhan melalui Malaikat Gabriel dalam mimpi. Yusuf harus menerima Maria dan buah hatinya buah karya Roh Kudus. Yusuf pun taat dan setia. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. Dari rahim Marialah terlahirlah Yesus Sang Immanuel.
Sahabat terkasih,
Ketulusan hati, ketaatan dan kesalehan bapa Yusuf pantas kita teladani. Tak gegabah apalagi emosi dalam mengambil keputusan agar nama baik sesama dapat terjaga. Jangan mudah mencari kesalahan dan menghakimi sesama sebaliknya kita harus mengembangkan sikap berbaik sangka. Semoga kita mampu mengusahakannya. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Bunga mawar bunga melati,
mekar indah tiada henti.
Santo Yusuf Sang tulus hati,
sederhana dan rendah hati.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yeremia 23:5-8
Matius 1:18-24
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.(Mat.1:18-21.24)
