Puncta 23 Desember 2024
Senin Adven IV
Lukas 1: 57-66
DALAM pewayangan, lahirnya seorang tokoh disertai dengan tanda-tanda atau pralambang. Ketika Jabang Tetuka atau Gatotkaca lahir, ari-arinya tidak dapat dipotong. Senjata apa pun yang dimiliki para Pandawa tak mampu memutus ari-ari jabang bayi.
Kakek mereka, Begawan Abiyasa, menasihati agar Arjuna pergi ke Kahyangan minta senjata kepada para dewa. Narada keliru memberikan keris kepada Karna. Maka terjadilah perebutan antara Arjuna dan Karna.
Arjuna hanya berhasil merebut warangka atau wadahnya, sedangkan keris dibawa Karna. Dengan warangka itu ari-ari Gatotkaca dapat dipotong. Kelak ia tumbuh sebagai ksatria yang gagah perkasa.
Gatotkacalah yang pertama maju perang dalam Baratayuda. Ia gugur untuk mempersiapkan Pandawa mencapai kemenangan. Ia menjadi pembuka jalan bagi para Pandawa mengalahkan kejahatan.
Hari ini, kita mendengar kisah lahirnya Yohanes Pembaptis. Zakaria dan Elisabet kendati sudah usia dikaruniai anak. Ada beberapa peristiwa yang menandai lahirnya Yohanes.
Zakaria mengalami bisu karena tidak percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan mampu menganugerahkan anak pada Elisabet, istrinya. Nama calon anak sudah diberikan sebelum lahir. Namanya Yohanes. Berbeda dengan nama ayahnya, Zakaria.
Maka heranlah semua orang melihat tanda-tanda aneh yang mereka alami. Mereka berkomentar karena takjub akan kejadian-kejadian di sekitar kelahiran Yohanes.
Semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.”
Allah telah merencanakan kehidupan kita sejak awal. Kita diajak untuk tunduk dan percaya. Hanya dengan percaya, kita mampu melihat karya ajaib Tuhan.
Kita siapkan hati untuk melihat keajaiban Tuhan pada Natal ini.
Mencoba ruas tol Prambanan,
Belok kanan menuju ke Kaliurang.
Yohanes lahir untuk buka jalan,
Bagi Sang Almasih yang akan datang.
Wonogiri, siapkanlah hatimu, Natal hampir tiba
Rm. A. Joko Purwanto, Pr