Home BERITA Hari Raya Natal: Telah Lahir Bagimu Sang Juru Selamat

Hari Raya Natal: Telah Lahir Bagimu Sang Juru Selamat

0
33 views
Ilusrasi: Perayaan Natal di Greccio, Italia yang dihadiri oleh St.. Fransiskus Assisi. (Romo Fictorium Natanael Ginting OFMConv)

Rabu, 25 Desember 2024

Yes. 9:1-6;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13;
Tit. 2:11-14;
Luk. 2:1-14.

KESELAMATAN adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada manusia, bukan karena kebaikan atau jasa kita, melainkan murni karena kasih dan rahmat-Nya.

Dalam keterbatasan kita sebagai manusia yang penuh dosa, tidak ada satu pun tindakan yang dapat kita lakukan untuk “membeli” kehidupan kekal.

Sebaliknya, Allah dengan kasih-Nya yang tak terukur mengulurkan tangan-Nya kepada kita, memanggil kita untuk hidup di dalam-Nya.

Inilah yang menjadikan keselamatan begitu indah dan bermakna: bahwa Ia memilih kita bahkan ketika kita belum layak. Keselamatan itu adalah hadiah yang harus diterima dengan kerendahan hati dan rasa syukur.

Ketika kita menerima anugerah keselamatan ini, kita dipanggil untuk menghidupinya, untuk menjadikannya nyata dalam setiap aspek kehidupan kita.

Hidup yang dihidupi dalam kasih karunia tidak hanya membawa damai dan sukacita bagi diri sendiri, tetapi juga menjadi kesaksian bagi dunia. Ketika kita memancarkan terang kasih Allah, orang lain dapat melihat dan merasakan betapa besarnya anugerah itu.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”

Hari ini, kita merayakan peristiwa terbesar dalam sejarah manusia: lahirnya Sang Juruselamat, Yesus Kristus, di kota Daud.

Peristiwa ini adalah penggenapan janji Allah kepada umat-Nya, bukti kasih-Nya yang begitu besar kepada dunia. Namun, yang menakjubkan adalah cara Allah memilih untuk hadir, bukan sebagai raja yang megah, tetapi sebagai bayi yang lemah, dibungkus kain lampin dan terbaring di palungan.

Allah tidak datang dengan kemuliaan duniawi, melainkan memilih tempat yang hina untuk menunjukkan bahwa kasih-Nya melampaui status, kekuasaan, dan harta.

Allah ingin dekat dengan semua orang, termasuk mereka yang paling kecil dan tersisih.

Kita diingatkan bahwa keselamatan dimulai dari kerendahan hati. Sama seperti para gembala yang menerima berita sukacita ini dengan iman, kita pun dipanggil untuk datang kepada Kristus dengan hati yang sederhana dan penuh penyerahan diri.

Palungan mengajarkan bahwa keselamatan bukan hanya bagi mereka yang merasa layak, tetapi justru bagi mereka yang mengakui kebutuhan mereka akan kasih karunia Allah.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sungguh merindukan Sang Juru Selamat dalam hidupku ini?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here