Home BERITA Kemartiran Mahkota Kehidupan

Kemartiran Mahkota Kehidupan

0
27 views
Santo Stefanus Martir

Puncta, 26 Desember 2024
Pesta St. Stefanus, martir pertama
Matius 10. 17-22

KOTA Yerusalem dikelilingi oleh benteng. Ada delapan pintu gerbang sebagai jalan memasuki kota itu. Pintu-pintu gerbang tersebut antara lain Damascus Gate, Herod’s Gate, Lions’s Gate, Golden Gate, Dung Gate, Zion Gate, Jaffa Gate, dan New Gate.

Salah satu pintu gerbang yang ada di kota Yerusalem adalah Gerbang Singa. Pada zaman pembangunan kembali kota Yerusalem yang runtuh, Nehemia memulai pembangunannya dari pintu gerbang ini. Temboknya melingkari kota dan berakhir di gerbang ini juga.

Pada masa kini, nama gerbang ini adalah Sint Stephen’s Gate, karena di dekat gerbang ini Stefanus diseret keluar kota dan dirajam sampai mati. Kemartiran St. Stefanus diceritakan oleh Lukas dalam Kisah Para Rasul.

Stefanus adalah salah satu diakon saleh waktu itu. Ini terlihat karena namanya tercantum di barisan pertama para diakon terpilih yang syaratnya antara lain “terkenal baik dan yang penuh roh dan hikmat. Ia banyak mengadakan mukjizat atas nama Tuhan Yesus yang sudah bangkit.

Tentu saja dia tidak disukai oleh kaum Yahudi, para imam dan tua-tua bangsanya. Ada sekelompok jemaat Yahudi dari luar daerah seperti Kirene dan Aleksandria, Kilikia dan Asia yang tak mampu menandingi hikmah Stefanus.

Mereka kemudian memfitnah, menghasut dan menyebarkan berita bohong kepada kalayak ramai.

Stefanus ditangkap dan dibawa ke Mahkamah Agama Yahudi. Saksi-saksi palsu diajukan. Mereka menuduh Stefanus telah menghina tempat kudus (Bait Suci) dan Hukum Taurat.

Berita bohong disebarkan bahwa Stefanus menghujat Musa dan Allah. Ia dibunuh dengan dirajam di luar kota Yerusalem, dekat Gerbang Singa.

Kemartiran adalah salah satu wujud kesaksian iman. Kita dipanggil menjadi saksi Kristus kendati situasi sulit. Kita tetap harus menunjukkan kualitas murid-murid Kristus, berani menunjukkan diri sebagai orang-orang benar di tengah masyarakat. Kendati resiko besar harus kita hadapi. Beranikah kita jadi saksi-Nya?

Hujan mengguyur kota sepanjang hari,
Tak ada secercah pun sinar matahari.
Orang benar akan selalu dibenci,
Orang tidak suka kejahatannya diketahui.

Wonogiri, jadilah saksi kebenaran
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here