- Bacaan 1: 1Yoh. 1:1-4
- Injil; Yoh. 20:2-8
Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta Santo Yohanes Penginjil. Dalam surat Galatia (2:9), Paulus menjulukinya sebagai “soko guru” Gereja. Dalam urut-urutan penyebutan rasul Yesus, Yohanes menempati urutan kedua dan masuk sebagai tiga rasul inti bersama Petrus dan saudaranya Yakobus.
Yohanes adalah salah satu penulis injil yang merupakan refleksinya. Ajaran teologisnya sangat mendalam. Ia juga menulis Kitab Wahyu serta surat Yohanes satu hingga tiga.
Yohanes juga menjadi saksi ketika Yesus menghidupkan anak Yairus, peristiwa transformasi di Gunung Tabor, peristiwa sakratul maut serta saat Yesus berdoa di Taman Getsemani.
Murid paling setia yang mengikuti Yesus hingga di bawah kayu salib dan diserahi untuk mendampingi Bunda Maria. Sejak peristiwa Pentakosta, bersama Petrus bekerja mencurahkan Roh Kudus (membaptis) mulai dari Yerusalem hingga ke Samaria.
Pada akhir hidupnya Yohanes dibuang di Pulau Patmos dan merupakan rasul terakhir yang wafat, di Efesus, Turki.
Dalam injil Yohanes, dia diidentifikasi sebagai murid yang dikasihi Tuhan Yesus. Bersama Petrus, mereka adalah orang pertama yang sampai di kubur Yesus, setelah mendapat informasi dari Maria Magdalena bahwa jenazah Yesus tidak ada. Dan dalam peristiwa itu, dialah orang yang langsung percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian-Nya.
Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
Yohanes menulis injil berdasarkan apa yang ia saksikan sendiri secara langsung.
- Apa yang telah ada sejak semula,
- yang telah kami dengar,
- yang telah kami lihat dengan mata kami,
- yang telah kami saksikan dan
- yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup,
- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Tulisannya adalah pewartaan yang mengajak setiap orang bersekutu dalam Persekutuan dengan Allah Bapa dan Anak-Nya, Yesus Kristus. Maknanya adalah hidup kekal bersama-Nya.
Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Pesan hari ini
Santo Yohanes mengajak kita semua mengikutinya untuk mewartakan dan menjadi saksi Kristus yang berani menghadapi segala cobaan hingga pada kesudahannya. Santo Yohanes Penginjil adalah “Soko Guru Gereja”.
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
