Menertawakan Tuhan

0
10 views
Kebakaran di Los Angeles. (Ist)

Puncta 14 Januari 2025
Selasa Biasa I
Markus 1:21-28

PADA tanggal 5 Januari 2025 waktu Amerika, Golden Globe Award diadakan di Beverly Hilton Hotel, Los Angeles, California. Di Indonesia tanggal 6 Januari kemarin.

Sebelum acara dimulai diadakan semacam kuis “guyonan” dengan pertanyaan kira-kira siapakah yang menciptakan alam semesta ini.

Ternyata Tuhan berada di urutan terbawah alias nol. Nikki Glaser sebagai pembawa memandu kuis itu. Ketika dia membacakan bahwa Tuhan mendapat angka O, semua orang tertawa terpingkal-pingkal.

Semua orang mentertawakan kalau Tuhan menciptakan alam semesta. Mereka tidak percaya.

Tanggal 7 Januari 2025 terjadilah bencana dasyat, kebakaran hebat melanda California. Kota Los Angeles dilanda api dimana-mana, termasuk hotel tempat Golden Globe dilangsungkan.

Bahkan rumah-rumah mewah para artis top dunia dimakan si jago merah. Kota megapolitan yang megah dan mewah ludes tinggal puing-puing.

Kemarin yang mentertawakan Tuhan, sekarang menangis sampai kehabisan suara. Airmata mereka tak mampu mematikan api yang berkobar membara melanda seluruh sudut kota. Los Angeles seperti Sodom dan Gomora.

Demikian pula yang terjadi di Kapernaum. Yesus datang ke kota itu. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya. Ajaran-Nya tidak seperti para ahli kitab. Ia mengajar dengan kuat kuasa. Tetapi mereka berhenti hanya kagum, tidak sampai percaya.

Walau berita tentang nama-Nya tersebar kemana-mana, orang-orang Kapernaum itu tidak ada yang percaya. Mereka melihat karya besar Yesus yang mengusir roh jahat. Namun mereka tetap tidak mau percaya.

Kapernaum nanti adalah salah satu kota yang “dikutuk” Tuhan dengan ungkapan, ”Celakalah engkau, Kapernaum.”

Apakah Los Angeles saat ini sedang dikutuk Tuhan karena mereka mengejek dan mentertawakan Tuhan Sang Pencipta Semesta? Silahkan dijawab menurut keyakinan masing-masing.

Mari kita bertanya pada diri kita sendiri. Keyakinan pada Tuhan yang seperti apa yang kita hayati? Apakah sebatas kagum, takjub saja? tidak sampai merasuk ke dalam keyakinan yang mendalam dan terwujud dalam tindakan nyata?

Semoga kita tidak perlu mengalami seperti Kapernaum atau Los Angeles di Amerika sekarang ini.

Api membakar seluruh kota,
Los Angeles sekarang tinggal cerita.
Kepada Tuhan Yesus kita percaya,
Dialah jaminan keselamatan kita.

Wonogiri, jangan hanya kagum, tetapi percayalah
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here