Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Ada dua pokok permenungan yang dapat kita renungkan dari pelita sabda hari ini. Pertama, Tuhan menegaskan bahwa pelita harus tetap bersinar dan berada di tempat yang benar. Ada di atas kaki dian bukan di bawah tempat tidur. Kedua, kita akan diberi kepercayaan yang lebih besar jika dapat dipertanggungjawabkan.
Sahabat terkasih,
Ibarat pelita, dengan menerima sakramen baptis, hati telah menerima nyala api baptis itu. Tuhan telah menyalakan hati kita dengan terang dan cinta kasih-Nya. Karenanya kasih itu harus ada di tempat terdepan dan harus diarahkan kepada sesama.
Jika kita menyembunyikan kasih dan kebaikan kepada sesama, ibaratnya seperti pelita yang dletakkan di bawah gantang atau di kolong tempat tidur. Tak ada manfaatnya sebagaimana mestinya. Inilah tipe orang yang hidup untuk dirinya sendiri. Hidup yang tidak bermakna dan berdaya guna bagi sesama.
Sahabat terkasih,
Ketika kita banyak berbuat kasih dan kebaikan kepada sesama sesungguhnya tidak ada yang terkurangkan dari kita. Sama sekali tidak. Dengan kata lain, jika talenta yang diterima dari Tuhan kita persembahkan bagi sesama, Tuhan akan mencurahkan lebih banyak lagi berkat.
Karenanya, jangan pernah menyalahgunakan berkat dan kebaikan dari Tuhan. Mari kita berusaha membagikan kebaikan agar dapat dirasakan oleh makin banyak orang. Tetaplah menjadi pelita yang bernyala dan bercahaya bagi sesama. Berkah Dalem.
Pergi ke laut melemparkan jala
menjaring ikan ternyata mendapat gurita.
Jadilah pelita yang tetap bernyala,
menerangi sesama terutama yang menderita.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Ibrani 10:19-25
Markus 4:21-25
Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Ia berkata lagi: “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”