Sadranan di Desa Mlese Ceper, Klaten, Jawa Tengah

0
26 views
Pesta sadranan atau nyadran Desa Mlese, Kalten, Februari 2025. (FX Juli Pramana)

INI tradisi kearifan lokal di Jawa jelang Bulan Suci Ramadan atau Bulan Puasa menurut Kalender Islam. Yakni, kegiatan mendoakan arwah sanak-saudara dan anggota keluarga. Dilakukan di bulan Ruwah.

Sadranan di Desa Mlese sudah berlangsung hari Rabu, tanggal 19 Februari 2025; dimulai pukul 07.00 bertempat di Makam Pancasila, Dukuh Mlese, RW 05, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Tujuan sadranan di Dukuh Mlese adalah mengirimkan doa bagi para leluhur Dukuh Mlese yang sudah meninggal dunia. Dilakukan antara lain dengan melakukan tabur bunga di makam. Selain itu, sadranan bertujuan melakukan bersih desa agar terhindar dari mara bahaya.

Prosesi arak-arakan gunungan di Desa Mlese dalam rangka kegiatan sadranan di Bulan Ruwah, Februari 2025. (FX Juli Pramana)

Peserta sadranan warga masyarakat RW 04 dan 05, tokoh agama, perangkat Desa Mlese serta komunitas TK-SD Kanisius Mlese dan TK Pertiwi Mlese. Para peserta membawa makanan dari rumah masing-masing. Berupa nasi, sayur, lauk pauk, dan buah-buahan yang merupakan hasil bumi.

Berbagai makanan beserta makanan khas sadranan seperti ingkung, apem, sambal goreng ati, urap sayuran dan tempe tahu disajikan di takir atau tempat makanan plastik dan dibawa dengan tambir, tenong, tampah ke makam.

Doa lintas agama

Rangkaian acara sadranan diawali sambutan perangkat Desa Mlese Bapak Desi Murtono selaku Kepala Dukuh Mlese, dilanjutkan dengan kenduri bersama-sama.

Saat kenduri dibacakan doa menggunakan tata cara agama Islam, Katolik dan Kristen. Pemimpin doa Islam Bapak Sayadi, pemimpin doa Katolik Bapak Basri, dan pemimpin doa Kristen Bapak Heri. Selesai doa, dilakukan makan bersama.

Sadranan di Dukuh Mlese dimeriahkan dengan perarakan gunungan hasil bumi dari makam menuju tempat dilangsungkan pagelaran wayang di Wisma Melcias Mlese yang berjarak kurang lebih 500 meter dari makam.

Sesampai di Wisma Melcias, dilakukan serah terima gunungan dari warga masyarakat ke panitia sadranan yang diketuai oleh Bapak Wagiyo Ketua RW 04.

Pentas seni oleh para murid sekolah Yayasan Kanisius Mlese dalam rangka sadranan. (FX Juli Pramana)

Pentas seni TK-SD Kanisius Mlese

Pentas seni digelar di tempat sama. TK-SD Kanisius Mlese menampilkan tari caping. TK Pertiwi menampilkan marching band dan ibu-ibu warga RT 01 RW 04 melakukan senam bersama.

Pentas wayang kulit

Sadranan di Dukuh Mlese juga menampilkan pentas wayang kulit sesi 1 dengan dalang Ki Nanang. Ia adalah keponakan dalang Ki Wuryono. Lakon wayang yang dipentaskan Garuda Kencana. Inti cerita wayang Garuda Kencana adalah perebutan “wahyu” dari Tuhan yang dilakukan oleh Pandawa dan Kurawa.

Acara gelaran wayang sesi pertama berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.

Pentas wayang kulit dalam tiga sesi mengisi kegiatan sadranan atau nyadran di Desa Mlese, Klaten, Februari 2025. (FX Juli Pramana)
Adegan tumbuk lesung mengisi kegiatan pentas seni dalam rangka sadranana di Mlese, Klaten. (FX Juli Pramana)

Kreasi seni musik lesung

Panitia sadranan melanjutkan kembali acara pukul 19.30 dengan penampilan ibu-ibu RT 02, RW 05 dengan kreasi seni musik lesung. Setelah itu, penampilan dalang kecil Viano yang merupakan cucu dari dalang Ki Wuryono sebagai pembuka pertunjukan wayang sesi ke-2.

Pementasan wayang dengan dalang utama  Ki Wuryono dari Ngawonggo, Ceper, dengan lakon Sri Mulih. Inti dari cerita wayang Sri Mulih adalah tentang mengembalikan tradisi lama warga yaitu “budaya wiwit” yang digambarkan petani memboyong Dewi Sri ke rumah agar hasil panen melimpah. Bintang tamu gelaran ini Apri dan Mimin dari Wonogiri.

Murid-murid sekolah Yayasan Kanisius Desa Mlese melibatkan diri dalam kegiatan sadranan. (FX Juli Pramana)

Sadranan umbul donga

Suasana saat berlangsung sadranan Dukuh Mlese penuh dengan sukacita, dalam balutan kreasi budaya dan bersatu padu bersama “umbul donga” mendoakan para leluhur dan saudara yang telah menghadap Tuhan.

Semoga kerahiman-Nya memberi damai abadi di surga yang telah meninggal.

Semoga semua arwah di Bulan Ruwah menerima pengampunan dosa dan dipantaskan hidup abadi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here