Paus Fransiskus Masih Kritis, Ada Indikasi Kemajuan Sedikit  

0
10 views
Paus Fransiskus tiba di Indonesia dan membuka jendela mobil menyapa para penyambutnya di Bandara Soekarno-Hatta, 3 September 2024. (AP via Detik.com)

PAUS Fransiskus masih tetap dalam kondisi kritis. Tetapi beliau dalam kondisi stabil. Bahkan menunjukkan adanya indikasi kemajuan, walaupun sedikit.

Demikian laporan medis terbaru dari dokternya yang dirilis oleh Vatikan sebelum pukul 19.00 Senin, 24 Februari 2025 kemarin. “Kondisi klinis Bapa Suci tetap kritis, tetapi menunjukkan sedikit perbaikan dan tidak ada episode krisis pernapasan asma hari ini,” kata laporan tersebut. 

Menunjukkan indikasi kemajuan

Disebutkan pula, “beberapa hasil tes laboratorium telah membaik.” 

Dilaporkan bahwa “insufisiensi ginjal ringan” yang sempat dilaporkan dokter kemarin ternyata “bukanlah penyebab kekhawatiran”, karena pemantauan menunjukkan kondisinya terkendali. Beberapa media di Italia dan lainnya dikesankan membesar-besarkan ancaman yang ditimbulkan oleh masalah ginjal tersebut. 

Laporan itu menyatakan bahwa “terapi oksigen terus berlanjut”, tetapi “dengan aliran dan persentase oksigen yang sedikit dikurangi.”

Kemarin, dokter melaporkan bahwa dia menerima oksigen melalui “kanula hidung,”  dan hal itu menunjukkan bahwa beliau tidak terus-menerus harus tergantung pada oksigen. Tetapi hanya akan menggunakannya sesuai kebutuhan. 

Buletin medis semalam waktu Italia menyimpulkan bahwa, meskipun ada perbaikan dalam kondisinya, para dokter memutuskan “sebagai tindakan pencegahan” untuk mempertahankan “prognosis yang dijaga”.

Mengomentari laporan tersebut, Dr. Anna Lisa Bilotta dari Rumah Sakit Salvator Mundi tetapi tidak menangani Paus, mengatakan kepada America, “Kondisi paus membaik, meskipun dokter telah memutuskan untuk mempertahankan ‘prognosis yang dijaga.’”

Ia mencatat bahwa “Paus tidak mengalami lagi krisis pernapasan seperti Sabtu pagi lalu” dan mengatakan bahwa pemeriksaan menunjukkan “darahnya membaik.” 

Dr. Bilotta menyimpulkan, “Kondisi Paus stabil, tetapi juga mengalami beberapa perbaikan. Terapi membutuhkan waktu; lambat, tetapi berjalan.” 

Menerima telepon dari pastor di Jalur Gaza

Vatikan juga menyatakan dalam buletin bahwa pagi ini Paus Fransiskus “menerima Ekaristi” dan pada sore hari “beliau melanjutkan pekerjaannya.” Dilaporkan bahwa “pada malam hari, beliau menelepon pastor paroki di Jalur Gaza untuk menyampaikan kedekatan kebapakan.” 

Laporan itu kembali menyebutkan bahwa “Paus Fransiskus berterimakasih kepada semua umat Allah yang telah berkumpul dalam beberapa hari terakhir untuk berdoa bagi kesehatannya.” 

Pagi ini, seperti biasa, Vatikan mengirim catatan singkat kepada media sekitar pukul 08.00 dan melaporkan malam ke-10 Paus di rumah sakit. Disebutkan bahwa beliau mengalami “malam yang baik, tidur nyenyak, dan beristirahat.” 

Sebuah sumber yang mengetahui kondisi Paus mengatakan bahwa Paus Fransiskus bangun dalam “suasana hati yang baik”. Belaiu duduk di kursinya, makan secara normal, dan mampu mengerjakan beberapa tugas. 

Dirawat ke-4 di RS Gemelli Roma

Paus asal Argentina ini dirawat di Rumah Sakit Gemelli untuk keempat kalinya sejak tanggal 14 Februari. Hari kemarin memasuki hari ke-11 di sana, menerima perawatan untuk pneumonia di kedua paru-parunya. Dokternya memprediksi bahwa pengobatan farmakologisnya akan memerlukan waktu sepekan penuh hingga awal Maret.

Paus Fransiskus mengalami krisis pernapasan parah pada Sabtu pagi, 22 Februari, dan harus diberi oksigen aliran tinggi serta transfusi darah untuk mengatasi situasi kritisnya. Berita tentang krisis itu dipublikasikan malam harinya dan memicu kekhawatiran di Vatikan serta di seluruh dunia. 

Paus Fransiskus keluar dari krisis pada hari yang sama dan menjalani malam yang tenang. Pada hari Minggu, kondisinya membaik, dan ia dapat mengikuti ekaristi di kamarnya bersama staf yang merawatnya.

Laporan medis malam itu menunjukkan bahwa transfusi darah menghasilkan efek positif dengan meningkatkan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke tubuh. Pada saat yang sama, dokter mendeteksi “insufisiensi ginjal ringan,” tetapi itu tidak dianggap sebagai masalah besar dan saat ini dalam kendali. 

Namun, masalah ginjal ini menunjukkan kondisi fisik Paus yang rapuh di usianya yang ke-88 tahun. Ia menerima sejumlah besar obat setiap hari untuk melawan pneumonia, dan obat-obatan ini menimbulkan beberapa efek samping. 

Masih perlu rawatan

Kemarin, seperti hari ini, para dokter mempertahankan “prognosis yang dijaga” mengenai kesehatan Paus, karena ia masih belum sepenuhnya keluar dari bahaya selama pneumonia berlangsung.

Dr. Sergio Alfieri, pemimpin tim medis yang terdiri dari sekitar tujuh spesialis yang menangani Paus, menjelaskan dalam konferensi pers Jumat lalu bahwa kondisinya dapat berubah dari hari ke hari, seperti yang terjadi Sabtu pagi dengan krisis pernapasan. 

Dr. Alfieri menekankan bahwa sedikit perubahan dapat “mengubah keseimbangan kondisinya”. Dr. Bilotta sebelumnya mengatakan kepada America bahwa Paus bisa saja mengalami krisis lain dalam proses pemulihan, tetapi yang penting adalah tim medisnya dapat mengatasinya. 

Sumber: America Magazine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here