Bibit, Bebet, Bobot

0
13 views
Inilah silsilah Yesus Kristus, by Vatican News.

Puncta 2 Maret 2025
Minggu Biasa VIII
Lukas 6: 39-45

UNTUK memilih pasangan hidup, orang sering mengenal istiah “Bibit, Bebet dan bobot“. Untuk mengenal pasangan, kita perlu tahu seluk beluk keluarga dan latar belakangnya.

Bibit berarti benih, yaitu bagaimana latar belakang keluarga dan saudara-saudaranya. Apakah ia berasal dari benih yang baik?

Keluarga ibarat sebuah pohon. Kalau pohonnya baik, diharapkan juga menghasilkan buah keturunan yang baik.

Bebet berkaitan dengan tingkat kehidupan ekonomi keluarga. Sedangkan bobot lebih bermakna kualitas hidup pasangannya. Bobot seseorang dapat dilihat dari tingkat kepribadian, pendidikan, atau prestasi, talenta yang dimiliki.

Yesus mengajarkan beberapa pepatah dalam perikope ini. Pepatah-pepatah itu masih bisa kita jadikan patokan sampai sekarang.

Misalnya, “Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang?”

Tidaklah mungkin kita yang buta akan menuntun teman kita yang juga tidak melihat.

Pepatah lain juga disampaikan Yesus, “Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?”

Pepatah ini menasehatkan agar kita lebih mawas diri. Tidak suka menghakimi orang lain atau menyalahkan orang namun merasa paling benar sendiri.

“Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.”

Pepatah ini bisa nyambung dengan pepatah Jawa yang berkata, ”Becik ketitik, ala ketara”. Setiap pohon baik akan menghasilkan buah yang baik. Pohon yang buruk buahnyapun akan buruk.

Ingatlah nasehat ini, “Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”

Apakah kita berkepribadian baik, dapat dilihat dari tutur kata dan tingkah laku kita. Yang diucapkan mulut kita, meluap keluar dari hati kita. Maka berhati-hatilah.

Maksud hati memeluk gunung,
Apa daya tangannya buntung.
Orang baik akan mendapat untung,
Orang jahat pasti akan limbung.

Wonogiri, pohon yang baik dilihat dari buahnya
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here