Kamis, 13 Agustus 2015
Pekan Biasa XIX
Yos 3:7-10a.11.13-17; Mzm 114:1-6; Mat 18:21-19:1
Yesus Kristus bersabda, “Aku berkata kepadamu: Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni.”
Lagi, Injil hari ini menyatakan pada kita pentingnya pengampunan. Petrus berpikir cukup mengampuni tujuh kali saja. Namun Yesus menawarkan lebih, bukan tujuh kali tetapi tujuh puluh kali tujuh kali.
Itu berarti, pengampunan itu tanpa batas. Menurut Yesus, tak ada batasan untuk mengampuni dan diampuni. Pengampunan itu terjadi terus-menerus. Kita tak pernah boleh lelah mengampuni.
Yesus tak hanya berbicara tentang pengampunan yang tak terbatas tapi juga telah mengampuni kita senantiasa. Maka kita pun mesti pula selalu mengampuni yang bersalah kepada kita dan kita pun akan diampuni. Jika tidak bisa mengampuni, maka kita pun tak akan diampuni Tuhan.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara menyembah Ktistus, kita bersyukur pada-Nya sebab kita telah selalu diampuni-Nya. Maka kita datang pada-Nya sebab kita percaya bahwa Ia tak pernah lelah mengampuni kita. Ironisnya, justru kitalah yang sering lelah mohon ampun dan mengampuni sesama.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau tak hanya mengajarkan bahwa mengampuni adalah tugas suci, tapi Engkau sendiri telah berbelas kasih pada kami. Engkau mengampuni kami selalu, maka kami pun harus selalu mengampuni juga. Dengan kelembutan yang tak pernah mengecewakan, tapi selalu memulihkan sukacita kami; Engkau menggendong kami di pundak-Mu dan menegakkan kepala kami untuk mulai hidup baru. Semoga kami pun berbelas kasih kepada siapa saja terutama yang melukai hati dan hidup kami kini dan selamanya. Amin.
Panti Semedi Sangkalputung, Klaten
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)