“Jawab mereka, ‘Gambar dan tulisan Kaisar.’ Lalu kata Yesus kepada mereka, ‘Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.’” (Mat 22, 21)
TIGA kali dalam sepekan, karyawan mengambil pakaian kotor dan mencucinya. Saat dikembalikan, saya sering mendapatkan pakaian tambahan. Warnanya dan ukurannya sama, karena sumbernya juga sama. Pakaian itu biasa saya kembalikan kepada karyawan dan karyawan memang bilang bahwa ada anggota komunitas lain yang pakaiannya kurang.
Saat di seminari, para seminaris mendapatkan nomor tertentu yang bisa ditempel pada pakaian mereka, sehingga mereka mudah menemukan pakaian yang memang menjadi miliknya. Memang biasa terjadi bahwa seseorang sering memberikan tanda atau nama pada sesuatu yang menjadi miliknya.
Banyak rumah mempunyai nomor dan juga nama pemiliknya. Banyak mobil ditempeli stiker yang bergambar dan tertulis nama organisasi atau lembaga. Gambar atau tulisan dalam sebuah benda memang menunjukkan bahwa benda tersebut ada yang memiliki.
Pemiliknyalah yang punya wewenang untuk menggunakannya. Orang lain tidak mempunyai hak untuk memakainya, tanpa sepengetahuan atau seijin pemiliknya. Masalah kepemilikan tidak hanya terbatas pada pribadi tertentu, tetapi juga bisa dialami oleh lembaga atau negara. Negara atau lembaga pemerintahan pun bisa memiliki benda atau aset tertentu, seperti tanah, bangunan atau hal lain.
Di banyak tempat sering ditemukan tulisan, ‘tanah milik negara.’ Tanah milik negara yang selama ini dipergunakan warga pun mulai diambil kembali. Memberikan sesuatu yang memang menjadi hak negara atau pemerintah biasanya mudah, karena ada tanda atau bukti jelas.
Yang sering tidak mudah adalah memberikan sesuatu yang menjadi hak Allah. Dalam hal-hal apa kita bisa menemukan tanda, entah gambar atau tulisan, yang menegaskan bahwa sesuatu itu milik Allah? Hal-hal apa saja yang wajib kita berikan kepada Allah, karena itu memang milik-Nya dan menjadi hak-Nya?
Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.
