Cerpen: “Valerie Oliveriana, Nama yang Sangat Kubenci” (3)

0
1,175 views

[media-credit name=”buzzle.com” align=”alignleft” width=”300″][/media-credit]SEPERTI biasa aku bangun terlambat hari itu. Ah, pasti karena aku belajar semalaman suntuk. Segera aku bersiap untuk menuruni tangga dan meraih sarapan di meja makan. Namun di luar dugaan, kutemukan ayah dan ibu sudah menungguku di meja makan.

“Andros, sarapan dulu.” kata ibu

Aku mengangguk lemah, tak kuat menolak tawaran ibu. Gawat, aku bisa
ketinggalan bis.

“Hari ini kamu ujian apa?” Suara berat itu menyahut.

“Matematika” jawabku singkat.

“Biar Ayah antar.” sahutnya.

Aku tertegun. “Ayah nggak ke kantor?” Ia hanya menggeleng.

Keheningan pun segera memenuhi ruang makan. Sudah lama aku tak mengalami hal seperti ini, duduk di ruang makan bersama orangtuaku. Belum lagi ajakan ayah yang mengundang pertanyaan besar bagiku, hal ini tidak pernah terjadi sejak sembilan tahun yang lalu.

Duduk di mobil ber-AC, nyaman, tidak berdesak-desakan. Betapa bahagianya aku memiliki orangtua seperti mereka. Mengapa ini tidak terjadi dari dulu? Mengapa justru di saat seperti ini? Saat kakak terbaring sakit?

“Jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan.” Kata-kata itu membuyarkan lamunanku.

“Kamu sudah mempersiapkannya kan? Ayah yakin kamu bisa.” lanjutnya lagi.

“Ya, Ayah. Terimakasih.”

“Ayah akan mendoakanmu.” Ia menepuk bahuku lalu aku segera keluar dari
mobil mewahnya.

Seminggu sudah aku menjalani ujian dengan dukungan ayah dan doa dari ibu. Bukankah aku sangat beruntung? Selama Valerie tak ada, aku tak perlu repot menyuapi, menyisir rambutnya, atau menyiapkan seluruh kebutuhannya. Ujianku telah berjalan tanpa gangguan darinya, namun mengapa pikiranku tak juga tenang? Ketidakhadirannya justru semakin menggangguku.

Dering ponsel membuatku tersadar, pesan singkat dari teman menggelitik pikiranku. Dua hari yang lalu dia mengajak berlibur ke luar kota dan sampai sekarang masih belum kuberi kepastian. Dari dulu aku tak pernah punya waktu untuk mereka, walau begitu mereka tak pernah capek mengajakku. Sekarang merupakan kesempatan besar untuk mengiyakan tawaran mereka. Tapi apa aku sanggup bersenang-senang sedangkan Valerie sakit?

Penulis : Cyntia Jasmine & Theresia Okvitawati, keduanya siswi kelas 12 SMa Regina Pacis, Surakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here