Tindak Kekerasan

0
1,547 views

“Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.” (Yun3, 8)

SAYA mendapatkan video yang menampilkan seorang remaja perempuan, berbaju seragam putih dan abu-abu di antara teman-temannya. Remaja perempuan ini rupanya sedang marah dan kalap terhadap temannya, yang juga sama-sama perempuan. Remaja ini memukul, menendang temannya itu sambil mengeluarkan kata-kata keras. Remaja ini mengumpat dengan bahasa adat yang saya tidak mengerti artinya. Beberapa taman lain berusaha melerai, namun remaja ini tetap mengejar, memukul, menendang tanpa ada sebuah perlawanan atau pembalasan. Temannya hanya bisa menangis dan menahan sakit dalam pelukan temannya yang lain. Remaja perempuan tersebut berusaha mengejarnya, ketika temannya sudah diajak pergi. Beberapa anak lelaki hanya menonton peristiwa itu sambil merokok. Bahkan ada satu teman yang merekam peristiwa itu dengan gadgetnya.

Kekerasan merupakan kenyataan yang masih banyak terjadi pada saat ini. Kekerasan bisa terjadi di mana-mana: di medan perang, di jalanan, di tempat kerja, di arena tinju, di dalam keluarga dan di banyak tempat lain. Bahkan dalam lingkup dunia pendidikan, kesehatan, keagamaan pun bisa terjadi berbagai bentuk kekerasan.

Banyak orang pernah menjadi kurban kekerasan, baik kekerasan fisik maupun lewat kata-kata kasar. Para kurban mengalami penderitaan fisik, mental, spiritual atau mengalami kematian, karena tawuran, kerusuhan, pemukulan, atau pembunuhan.

Kekerasan bisa dilakukan siapa saja, tanpa membedakan usia, jenis kelamin, status sosial, pangkat atau derajat. Kekerasan biasanya berkaitan dengan ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan diri, khususnya rasa perasaan atau emosi yang meluap-luap, sehingga ‘njebrol’ lewat kata-kata kasar atau gerakan tangan dan kaki yang tidak beraturan. Akal budi atau pikiran pun menjadi gelap dan tidak berfungsi dengan baik.

Ajakan untuk meninggalkan kekerasan kiranya tidak hanya berlaku bagi orang Niniwe saja, tetapi juga bagi semua orang pada jaman ini. Bentuk kekerasan macam apa yang pernah kulakukan, sehingga menimbulkan kurban bagi sesama? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here