Minggu, 11 Oktober 2015
Minggu Biasa XXVIII
Keb 7:7-11; Mzm 90:12-13,14-15,16-17; Ibr 4:12-13; Mrk 10:17-30
Yesus Kristus bersabda, “Hanya satu lagi kekurangan: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
Injil hari ini sungguh menantang kita. Orang muda yang kaya, saleh, dan kecukupan segalanya, tapi kekurangan satu hal, yakni kebahagiaan dan damai-sejahtera. Dia menginginkannya, namun hatinya terbelenggu oleh harta kekayaannya.
Yesus menantangnya untuk menyadari kekurangannya itu. Ia kaya raya secara duniawi namun sesungguhnya ia tidak mempunyai apa-apa secara surgawi. Ketika Yesus menantangnya untuk menjual seluruh harta miliknya dan memberikan kepada orang miskin, agar ia memiliki Allah sendiri, ia tidak sanggup dan pergi dengan kecewa.
Yesus menantang kita untuk berbagi atas apa yang kita miliki. Itulah sukacita dan damai sejahtera yang bisa kita miliki dalam Kristus. Yesus sendirilah harta kekayaan kita di dunia dan di surga.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara kita menyembah Yesus Kristus, kita belajar untuk melepaskan segalana untuk memiliki Tuhan sebagai harta kekayaan kita. Itu tidak menyedihkan, sebaliknya justru membahagiakan. Di sana kita memiliki harta surgawi yakni kerajaan Allah sendiri.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau memberkati kami dengan harta yang tak terhingga, yakni kerajaan-Mu sendiri. Engkau menganugerahkan kepada kami kebebasan dari segala ketakutan dan kuasa dosa, cinta diri, dan kesombongan yang menutupkami dari kasih-Mu dalam hidup kami. Engkau sendirilah yang akan memuaskan hati terdalam kami dan kerinduan kami untuk mengalami rahmat-Mu sehingga kami pun rela berbagi untuk sesama kini dan selamanya. Amin.
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sent from my heart of abudhenkpr
“abdi Dalem palawija”
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang