Hari Minggu Biasa XXIX – Hari Minggu Evangelisasi
warna liturgi Hijau
Bacaan: Yes. 53:10-11; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22; Ibr. 4:14-16; Mrk. 10:35-45. BcO 2Raj. 22:8,10-23:4,21-23
Bacaan Injil: Mrk. 10:35-45.
35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!” 36 Jawab-Nya kepada mereka: “Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?” 37 Lalu kata mereka: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu.” 38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?”
39 Jawab mereka: “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: “Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. 40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan.”
41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. 42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Renungan: Banyak orang menginginkan kekuasaan. Mereka berebut untuk mendapatkan kekuasaan tersebut. Banyak cara pun dilakukan agar kekuasaan itu menjadi miliknya. Namun untuk apa kekuasaan tersebut?
Suatu kali di suatu desa ada seorang calon kepala desa yang tidak punya banyak harta. Ia maju mencalonkan diri karena ingin sungguh melayani warga dan menata desanya. Keinginan orang ini ditangkap baik oleh beberapa warga yang juga menghendaki hadirnya pemimpin yang sungguh-sungguh mengabdi. Maka merekapun mendukungnya dan sungguh memintanya untuk tidak menggunakan uang ada saat kampanye dan sungguh-sungguh mengabdi kala menjadi kepala desa. Mereka pun bersepakat dan ia pun terpilih sebagai kepala desa. Desa yang dipimpinnya maju dengan pesat dan rakyat sejahtera.
Di tengah perebutan kekuasaan ini layak kalau kita mendukung mereka yang sungguh berkehendak untuk mengabdi. Kita butuh hadirnya sosok pemimpin yang sungguh memberikan waktunya untuk masyarakat. Mereka yang mendapatkan kekuasaan bukan untuk berkuasa tapi untuk melayani. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mrk 10:45).
Kontemplasi: Lihatlah calon-calon pemimpin di daerahmu. Pejamkan matamu. Tentukan siapa di antara mereka yang akan melayani warga dan layak kaupilih.
Refleksi: Apa arti kekuasaan bagimu?
Doa: Bapa, semoga aku bisa memilih pemimpin yang tepat. Semoga mereka yang terpilih sungguh-sungguh mau mengabdi bagi kesejahteraan masyarakat. Amin.
Perutusan: Aku akan menentukan pilihanku dengan bebas dan bertanggungjawab.