SOAL rasa –demikian bunyi sebuah tagline iklan– sungguh lidah tak bisa bohong. Dalam hal ini, saya langsung menganggukkan kepala: tanda setuju. Di Pontianak, soal wisata kuliner untukmemanjakan lidah adalah perkara gampang.
Di berbagai tempat di Ibukota Provinsi Kalimantan Barat ini, banyak sekali lokasi makan-minum yang enak. Namun soal wisata kuliner lokal, saya lebih suka menyambangi lokasi-lokasi makan-minum yang masuk dalam kategori sederhana, warungan, murah-meriah, dan yang tak boleh lupa: juga harus enak.
Kali ini, saya menyambangi sebuah warung jajanan masakan khas Tionghoa dengan menu utamanya yakni mie dan segala variannya seperti kwetiau. Lokasinya di Pasar Bunga yang berlokasi di sebuah gang kecil.
Kondisi gang ini kadang becek, namun selalu ramai oleh lalu lalang pembeli. Disebut Pasar Bunga, karena pasar lokal tradisional ini terletak di Gang Bunga dan berlokasi tak jauh dari Kompleks RS Antonius “lama” di Jl. Merdeka, Sungai Jawi, Pontianak.
Saya sengaja menyebut dengan kata ‘lama’, karena sekarang RS Antonius sudah berganti wajah dengan bangunan baru yang lebih megah. Bagian depan RS Antonius yang dulu kini menjadi bagian buntut dari RS Antonius sekarang. Maka yang dulu itu saya sebut ‘lama’.
Mie kering hasil besutan koki lokal ini sedemikian enak, sehingga saban kali mengunjungi Pontianak, selalu saja saya menyempatkan diri mengunjungi warung kecil di sebuah gang sempit di Pasar Bunga ini. Diolah dengan sangat sederhana –sekilas mirip-mirip mie ayam model Jakarta-, mie kering yang disebut orang lokal sebagai ‘yam-mie’ ini disuguhkan dengan campuran hekeng (sosis udang), bakso ikan, udang, sosis dan daging non halal.
Saya tidak suka ada tambahan mitzin atau MSG. Meski demikian, yam-mie buatan bapak sepuh di gang sempit di Pasar Bunga ini boleh dibilang enak sekali. Cuku ditambahi saus dan sambal, yam-mie ini sudah terasa enak di ujung lidah.
Makan dengan memakai sumpit, maka tanpa terasa –ketika perut sudah lapar—dalam hitungan sekian menit saja mangkok penuh berisi yam-mie ini langsung ludes. Sejurus kemudian, saya langsung pesan satu mangkok lagi dan itu pun juga langsung ludes.
Yam-mie made in Pasar Gang Bunga di Pontianak menawarkan rasa enak dengan suasana sangat khas: keramaian di sebuah pasar tradisional, ketika mayoritas orang berbahasa Tiociu.