Paroki St. Hironimus, Pontianak: Barang Bekas Jadi Pohon Natal

0
2,943 views

SEMBILAN pohon natal yang terbuat dari barang beka berdiri menghiasi halaman Gereja St Hironimus, Tanjung Hulu, Pontianak, Minggu (20/12/15) sore. Para juri berkeliling memberi penilaian terhadap hasil karya umat, yang kerlap-kerlip dihiasi lampu aneka warna.

Paroki ini berada di bawah Keuskupan Agung Pontianak, Kalimantan Barat.

Sejak siang pukul 11.00, sembilan kelompok umat bekerja mengolah aneka limbah, seperti botol bekas, gelas bekas wadah air mineral, potongan kayu, plastik-plastik, kertas, dan sebagainya, untuk dibangun menjadi pohon natal.

Panitia Natal Seksi Perlombaan Paroki St Hironimus, Romala Sitohang, mengatakan, panitia memiliki ide pemanfaataan barang bekas agar limbah-limbah itu bisa dikelola secara kreatif. Selain itu, pemanfaatan limbah bisa menekan biaya. “Ada semangat ‘go green’ yang kami usung, sehingga sampah-sampah justru dimanfaatkan secara kreatif,” kata Romala.

Sampah-sampah ini, lanjut Romala, jika dibiarkan berserakan justru bertolak belakang dengan semangat menjaga kebersihan lingkungan. Namun sebaliknya, dengan semangat kebersamaan, benda-benda ini bisa diolah menjadi sesuatu yang berarti.

Dari 13 kring atau lingkungan di Paroki St. Hironimus, 8 di antaranya mengikuti lomba ini, ditambah satu kelompok kategorial, yakni Orang Muda Katolik (OMK). Masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang.

Satu di antara peserta lomba, Erna Wati, mengatakan, terpenting dari lomba ini bukan mengejar untuk memperoleh juara, tetapi lebih pada semangat kebersamaan.”Membangun pohon natal dari barang bekas membutuhkan jiwa seni sekaligus kerja sama antar teman,” kata Erna.

pontianak1
Umat sedang merangkai bentuk pohon Natal dengan bahan dasar barang-barang bekas pakai. (Severianus Endi)

Peserta lainnya, Benediktus Dharmawan mengatakan, kesempatan ini menggembirakan hatinya karena bisa sejenak lepas dari rutinitas harian. “Sampah yang sehari-hari biasanya kita buang, sekarang diolah bersama-sama menjadi sebuah karya, saya gembira sekali,” kata Benediktus.

Selama enam jam, hingga pukul 5 sore, kelompok-kelompok ini bekerja membangun pohon natal masing-masing. Selain sebagai arena perlombaan, hadirnya 9 pohon natal di halaman gereja, sekaligus menambah dekorasi.

pontianak3
Merangkai barang-barang bekas untuk pohon Natal di Paroki St. Hironimus, Tanjung Hulu, Keuskupan Agung Pontianak. (Severianus Endi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here