Rekening Peduli SD Kanisius Murukan Wedi Klaten

1
2,630 views

BERIKUT ini kami sampaikan kepada khalayak pembaca Sesawi.Net yang berhati mulia dan ingin berbuat amal bagi kepentingan kelanjutan proses belajar-mengajar di SD Kanisius Murukan, Kec. Wedi, Kab. Klaten, Jawa Tengah. (Baca juga: Gerakan Amal untuk Perbaikan Atap SD Kanisius Murukan Wedi Klaten)

Telah dibuka “Rekening Peduli SDK Murukan” di Kantor BCA Klaten dengan nomor 0306558433 atas nama dua orang yakni Andrianus Maradiyo Pr dan St. Karyanto.

Andrianus Maradiyo Pr adalah Pastor Kepala Paroki Wedi Gereja Santa Perawan Maria Bunda Kristus. Sedangkan, St. Karyanto  adalah Kepala Sekolah SD Kanisius Murukan Wedi dan kakak kandung Bruder Marsana SJ yang sekarang berkarya di PIKA Semarang.

Rekening sengaja dibuat dengan identitas dua orang agar terjadi saling kontrol atas pengelolaan rekening ini.

Rekening khusus ini dibuat agar juga tidak terjadi ‘tumpang tindih’ dengan data keuangan di Rekening Yayasan Kanisius Cabang Surakarta sehingga jumlah sumbangan untuk projek rehab SDK Kanisius Murukan Wedi menjadi lebih jelas dari mana dan berapa jumlahnya. (Baca juga: Atap Sekolah SD Kanisius Murukan Wedi Roboh, Murid Belajar di Parkiran)

Pembukaan rekening ini diadakan setelah dilakukan rapat koordinatif antara pihak Yayasan Kanisius Cabang Surakarta yang diwakili oleh Romo Y. Moerti Yoedho Koesoemo SJ selaku Direktur Yayasan Kanisius Cabang Surakarta, Dewan Paroki Wedi, dan pihak SD Kanisius Murukan Wedi.

Intinya, pembukaan rekening dimaksudkan agar niat mulia para alumni SD Kanisius Murukan (d/h bernama SDK Murukan I) dan pembaca Sesawi.Net yang peduli dan berminat membantu projek rehab SDK Murukan ini bisa kesampaian.

Setiap kurun waktu tertentu akan dilaporkan hasil pengumpulan dana secara terbuka melalui Sesawi.Net.

murukan 25 debu
Ruangan kelas VIB yang dalam sekejap menjadi kotor karena tertimbun ‘longsoran’ kotoran dari atap bangunan. (Dok. SD Kansius Murukan Wedi)

Hak pengelolaan atas dana yang terkumpul melalui rekening bersama di atas itu sepenuhnya ada di tangan Yayasan Kanisius Cabang Surakarta.

Kepala Sekolah SDK Murukan dan Pastor Kepala Paroki Wedi hanya sebagai ‘perantara’ untuk pengumpulan dana aksi berbagi kasih ini.  Pada akhirnya nanti ketika rekening bersama itu resmi ditutup, maka Romo Andrianus Maradiyo Pr dan St. Karyanto  secara  berdua akan menyerahkan sepenuhnya hasil pengumpulan dana ini kepada Yayasan Kanisius Cabang Surakarta.

Dana penuh akan diberikan kepada Yayasan Kanisius Cabang Surakarta selaku ‘pemilik’ sekolah agar dana hasil kolekte donasi amal ini bisa dipakai sesuai ujud/intensinya yakni projek rehab atas SD Kanisius Murukan Wedi.

Yayasan Kanisius Cabang Surakarta, Cabang Yogyakarta dan Cabang Semarang adalah lembaga pendidikan milik Keuskupan Agung Semarang (KAS). Namun, sejak awal hingga sekarang, manajemen dan pengelolaannya dilakukan oleh para imam Jesuit yang juga menjadi pionir karya pendidikan di KAS.

Silakan menyumbang

Dengan demikian, para alumni SD Kanisius Murukan (d/h Murukan I) Wedi dan sekalian pembaca Sesawi.Net yang ingin berbuat kebajikan melalui gerakan Peduli SDK Murukan ini silahkan melakukan transfer dana sumbangan ke:

  • Rekening Peduli SDK Murukan
  • BCA Klaten
  • Norek 0306558433
  • a/n Andrianus Maradiyo Pr dan St. Karyanto.
murukan8 atap bolong
Atap bangunan kelas yang rompal ambruk karena dimakan usia. (Dok. SD Kanisius Murukan Wedi)

Dulu sekali, SD Kanisius Murukan terbagi menjadi dua “wilayah” karena ingin menampung murid-murid homogen. Kedua sekolah itu adalah SDK Murukan I hanya untuk murid laki-laki dan dikomandani awam pria katolik. Lalu ada SDK Murukan II atau dikenal dengan nama SDK Susteran yang dikepala oleh suster biarawati Abdi Dalem Sang Kristus/Abdi Kristus (ADSK/AK) untuk menampung murid-murid perempuan.

Hingga kini, di sekolah SD Susteran ini masih ada TK St. Theresia yang diampu oleh suster AK.

Sekolah pabrik pastor, bruder, dan suster

Kini, pemisahan murid sudah tidak ada lagi. Kelas 1-2 pararel empat unit kelas ada di SD Susteran, sementara kelas 3-4-5-6 ada di SD Murukan. “Total jumlah murid secara keseluruhan di dua unit sekolah ini ada 367 siswa-siswi,” kata St. Karyanto, Kepsek SD Kanisiuis Murukan, menjawab Sesawi.Net.

SD Kanisius Murukan I (sekarang angka “I” dihilangkan) berdiri sejak tahun 1922. Dari sekolah dasar katolik satu-satunya di seluruh Paroki Wedi ini, ratusan pastor (imam), bruder dari berbagai Ordo dan Kongregasi serta imam diosesan telah ‘lahir’.

Murukan11
Bagian atap lain yang ikut ‘bergoyang’ karena efek jatuhnya atap kelas. (Dok. SD Kanisius Murukan Wedi)

Imam diosesan (praja) Keuskupan Agung Semarang yakni alm. Romo Purwadihardja adalah putera daerah asli Wedi; persisnya di Karangasem. Uskup Keuskupan Palangkaraya Mgr. A. Maryadi Sutrisnaatmaka MSF juga asli dari Paroki Wedi; persisnya dari Pandes. Sementara, alm. Mgr. Leo Soekoto SJ –Uskup Agung Jakarta—juga berasal dari tlatah Stasi Dalem, Paroki Wedi; persisnya Jali.

Sejumlah imam yang berasal dari Wedi adalah Romo Agung Wijayanto SJ (Karangrejo, Wedi), Insap Santosa Pr (Dawung, Wedi), Romo Sapto Nugroho Pr (Turen, Wedi), St. Bratakartana SJ (Bayat), Romo Titus Budi Pr (Njeron Bata, Wedi). Lalu, Lalu ada Romo Dwijaatmaka SJ (Trimasan, Wedi), Praptadiharja SJ dan Paul Suparno SJ (Mawen, Wedi), Y. Udyasusanto SJ (Titang, Wedi), G. Utomo Pr (Rejoso, Wedi), G. Notobudya Pr dan Bambang Budyapranata Pr (Garuman, Wedi), Wartadi CM (Tanggul, Wedi), dan masih banyak lagi.

Murukan plang
SD Kanisius Murukan, sekolah ‘pabrik’ pastor, bruder dan suster sumbangan Paroki Wedi Santa Perawan Maria Bunda Kristus kepada Gereja Katolik Indonesia. (Dok. SD Kanisius Murukan Wedi)

Dulu dan itu belum genap 10 tahun silam, Paroki Wedi ini masih membawahi empat Stasi yakni Bayat, Dalem, Gondang dan Stasi Wedi sendiri. Keempat stasi ini ada di wilayah administratif pemerintahan sipil setidaknya di lima wilayah kecamatan yakni Kec. Wedi, Kec. Gantiwarno, Kec. Klaten Selatan, Kec. Kebonarum, dan Kec. Bayat.

Sekarang ini, Paroki Wedi hanya menangani dua stasi saja yakni Bayat dan Wedi. Sementara, Dalem dan Gondang sudah resmi berdiri mandiri sebagai paroki baru.

murukan21 murid
Murid tetap bersemangat sekolah, meski salah satu ruangan kelasnya atapnya bocor. (Dok. SD Kanisius Murukan Wedi)
murukan 24 murid gotong royong
Semangat gotong royong dan peduli diajarkan sejak usia muda di SD Kanisius Murukan Wedi (Dok. SD Kanisius Murukan Wedi)

 

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here