Kamis, 28 Januari 2016
Pekan Biasa III
PW S. Tomas dari Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
2Sam 7:18-19.24-29; Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14; Mrk 4:21-25
PADA suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.”
Dalam Injil hari ini Yesus bersabda, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.” Apa makna sabda ini bagi kita saat ini? Pertama, Yesus hendak mengingatkan kita bahwa kita adalah terang dunia. Ia membiarkan cahaya-Nya bersinar melalui kehidupan kita, maka kita tidak perlu malu bahwa orang lain melihat kebenaran bahwa kita adalah murid-murid-Nya.
Kedua, sebagai pengikut-pengikut-Nya kita harus menyadari bahwa hidup kita tak lagi milik kita sendiri. Kita dipanggil untuk menjadi anugerah bagi sesama, anugerah yang membawa mereka pada kerahiman Allah dan sukacita Injil.
Ketiga, kita dipanggil untuk memberikan hidup kita ambil bagian dalam buah-buah kerajaan Alah. Kita memberikan hidup kita dengan menyinari sesama, memberikan kesaksian tentang kerahiman-Nya.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita menyembah Yesus Kristus kita belajar membantu sesama datang kepada Sang Terang. Kita mencoba datang kepada Sang Terang sendiri dengan jujur dan tulus dan tidak takut menunjukkan kebenaran bahwa Yesus Kristus sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Tuhan Yesus Kristus, syukur bagi-Mu atas panggilan ini. ENgkau memberikan cahaya bagi jiwa kami sehingga kami dapat menjadi cahaya bagi sesama. Semoga kami berani membiarkan cahaya-Mu kian meresap dalam jiwa kami dan memancarkannya kepada sesama kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)