KISAH perumpamaan anak yang hilang, mengajarkan kepada kita, betapa sempurnanya kasih Allah, kasih yang tidak bersyarat dan tidak berubah sepanjang masa.
Berbeda dengan kasih manusia, yang pada umumnya menuntut timbal balik, bersifat membelenggu dan dilandasi motivasi tersembunyi. Kasih manusia begitu rapuh, sehingga saat yang diinginkan atau diharapkan berbeda dengan kenyataan, pupuslah tali kasih yang sudah terbina.
Kerahiman Allah melampaui dosa manusia. Walau berulang kali manusia jatuh dan jatuh kembali ke dalam lumpur dosa, dengan sabar dan setia Ia menunggu pertobatan manusia. Tak dihiraukanNya masa lalu yang kelam, pintu pengampunan selalu terbuka seluas-luasnya. Dan dengan penuh sukacita, Ia menyambut setiap pribadi yang bertobat, dan merengkuhnya ke dalam pelukan kasihNya.
Terima kasih Bapa atas kasihMu yang sungguh besar. Mari perbaharui hidup kita dengan memperkenankan kehendakNya memimpin langkah kita menapaki jalan keselamatan.
Semoga kasihNya menginspirasi kita untuk bersedia mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita, dengan tulus.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)