MELALUI sakramen baptis, kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah, seharusnya kita memiliki kasih seperti Bapa surgawi.
Mengasihi bukan hanya sekedar manis dalam bertutur kata dan bersikap baik kepada orang-orang yang kita kenal.
Kasih sejati senantiasa memberi tanpa pamrih, bukannya menuntut; membebaskan, bukannya mengekang dan menguasai; tidak mengenal batasan agama, suku, latar belakang, kawan lawan, bahkan mampu menembus tembok-tembok penghalang demi tercapainya persatuan dan perdamaian di antara seluruh umat manusia.
Sungguh teramat sulit untuk menerapkannya, terlebih kepada orang-orang yang telah berbuat jahat kepada kita. Dibutuhkan kesetiaan, kerendahan hati dan pengurbanan diri seperti yang telah diteladankan oleh Yesus sendiri.
Bila kita sungguh mengasihi Allah, mari membuka hati agar Allah berkarya di dalam diri kita dan mengubah diri kita sehingga mampu mengasihi setiap pribadi tanpa perbedaan, termasuk mengasihi musuh kita.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
mudah diucapkan, sulit dilakukan. namun terus juga kita berusaha melakukannya. amin.