Senin, 14 Maret 2016
Pekan Prapaskah V
Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6. Yoh 8:1-11
Kata Yesus, “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
KITA sudah merenungkan bacaan ini kemarin. Sekarang untuk hari ini, mari kita pusatkan perhatian kita pada Yesus Kristus yang akan selalu menolong kita untuk menemukan jawaban-jawaban dengan menyinari kedalaman jiwa kita. Dalam Injil Yohanes 8:12, kita baca, Yesus bersabda, “Akulah terang dunia, barangsiapa mengikuti Aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi akan memiliki terang hidup.”
Dalam Injil hari ini, Yesus menyatakan terang-Nya dengan melawan reaksi kaum Farisi yang secara lahiriah dan berpusat pada pembenaran diri sendiri mereka atas perintah Musa agar melempari batu perempuan yang tertangkap basah berbuat zinah. Yesus mengajak kaum Farisi berpikir lebih mendalam dan keluar dari kemunafikan mereka yang bertanya kepada-Nya, “Apakah pendapat-Mu?” melalui jawaban yang diberikan-Nya.
Di luar dugaan, dalam situasi yang demikian, Yesus Kristus mewahyukan diri-Nya sebagai terang dunia dengan berkata, “Barangsiapa di antara kalian tidak berdosa, silahkan melemparkan batu pertama kali (kepada perempuan itu).” Di sini Yesus menunjukkan kerahiman-Nya kepada perempuan berdosa itu.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, terang dunia yang menunjukkan kasih dan kerahiman-Nya kepada kita. Terang, kasih dan kerahiman-Nya mengubah seluruh hidup kita bahkan saat kita menghadapi kesepian yang mendalam, penyakit yang berat, dan kepahitan namun kita masih boleh mengalami sukacita mendalam.
Tuhan Yesus Kristus, kami memerlukan kasih, terang dan kerahiman-Mu. Kasihanilah kami dan berilah kami rahmat untuk menyembah-Mu dengan murah hati dan rela hingga bersatu dengan Dikau, kami menunjukkan pula belas kasih kepada mereka yang kami jumpai hari ini kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)