Rabu, 16 Maret 2016
Pekan Prapaskah V
Dan 3:14-20.24-25.28; Tambagan Daniel 3:52.53.54.55.56; Yoh 8:31-42
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
KEPADA orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, Yesus berkata, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”Sabda itu sekarang disampaikan kepada kita juga. Maka dengan merenungkan sabda-Nya, semoga Ia menganugerahkan kepada kita rahmat hingga kita tetap tinggal dalam sabda-Nya dan dimerdekakan oleh kebenaran-Nya.
Yesus Kristus mengundang kita untuk tetap tinggal dalam sabda-Nya. Itu berarti kita harus menyelaraskan hidup kita dengan hidup-Nya dan keutamaan-keutamaan-Nya, khususnya keutamaan cinta kasih. Keutamaan ini menjadi dasar ajaran dan moral Kristiani.
Tinggal dalam sabda-Nya merupakan sikap dasar memeluk sabda-Nya tak hanya sebagai ide tetapi juga sebagai pegangan hidup kita. Itulah yang akan memerdekakan kita. Ia menjanjikan kemerdekaan kepada kita yang tetap tinggal dalam sabda-Nya.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yang memanggil kita untuk tinggal dalam sabda-Nya. Ia pun akan memerdekakan kita hingga kita mampu melakukan yang baik.
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih, karena kemerdekaan yang Kau berikan kepada kami. Dengannya kami dapat menggapai kebahagiaan. Kami mempersembahkan kemerdekaan kami pada-Mu, maka jadilah kehendak-Mu dalam hidup kami kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
