Rekap Donasi Amal untuk Fr. Leo Wiyadi dan Program Resmi Berakhir (6)

0
2,388 views

PADA hari Senin ini tanggal 21 Maret 2016, resmi sudah kami ingin menutup program donasi amal untuk keperluan perawatan dan pengobatan Fr. Leo Wiyadi.

Hingga hari Senin di awal Pekan Suci 2016 ini, tercatat sebanyak 100 orang donatur mengisi dompet amal kasih untuk Fr. Leo Wiyadi melalui Rekening Paguyuban Sesawi. (Baca juga: Rekap Donasi Amal Kasih untuk Fr. Leo Wiyadi via Paguyuban Sesawi & Sesawi.Net, 14-18 Maret 2016 (5)

Sedangkan melalui Rekening Pengurus Sesawi.Net,  laporan hingga Senin pagi tanggal 21 Maret 2016 mencatat jumlah donatur pada posisi sama seperti tanggal 18 Maret 2016 yakni sebanyak 10 orang.

Berikut ini kami sampaikan laporan hasil rekap transaksi perolehan donasi amal kasih melalui Rekening Paguyuban Sesawi.

Laporan rekap donasi amal kasih untuk Fr Leo Wiyadi tahap 6 by Liliana Wiyono 21 Maret 2016 A
Laporan rekap donasi amal kasih untuk Fr Leo Wiyadi tahap 6 by Liliana Wiyono 21 Maret 2016 B
Laporan rekap donasi amal kasih untuk Fr Leo Wiyadi tahap 6 by Liliana Wiyono 21 Maret 2016 C
Laporan rekap donasi amal kasih untuk Fr Leo Wiyadi tahap 6 by Liliana Wiyono 21 Maret 2016 D
Laporan rekap donasi amal kasih untuk Fr Leo Wiyadi tahap 6 by Liliana Wiyono 21 Maret 2016 E 

fr leo wiyadi dirawat2

Fr. Leo Wiyadi saat dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta untuk mengobati luka-luka di sekujur punggungnya selama sepekan sebelum masuk Pekan Suci 2016. (Ist)

Berikut ini kami sampaikan laporan hasil rekap transasi perolehan donasi amal kasih melalui Rekening Pengurus Sesawi.Net.

Laporan donasi amal untuk Fr Leo Wiyadi melalui rekening SesawiNet per 6-21 Maret by RYI 18 Maret 2016

Program berakhir

Dengan ini pula kami menyampaikan bahwa program donasi amal untuk Fr. Leo Wiyadi resmi kami tutup dan berakhir. Mengapa demikian?

Berikut ini beberapa pertimbangan yang ingin kami sampaikan.

  1. Jumlah donasi amal yang kami terima melalui dua rekening di atas sudah lebih dari cukup.
  2. Kalau kebutuhan perawatan dan pengobatan Fr. Leo Wiyadi –katakanlan makan biaya misalnya Rp 1.000.000,00 per bulan—maka besaran ongkos perawatan sudah bisa tercukupi selama 80 bulan atau 6 tahun.
  3. Jumlah perolehan tersebut itu belum ditambah dengan hasil rekap perolehan donasi melalui rekening BRI milik PGPM St. Perawan Maria Bunda Kristus (dengan peruntukan Paroki St. Maria Diangkat ke Surga Ndalem-Gantiwarno) yang jumlahnya jauh di atas perolehan yang kami terima melalui dua rekening di atas.
  4. Masih ada kelompok-kelompok peduli lain yang juga menghimpun dana donasi. Kelompok-kelompok ini tidak kami kenal dan  besaran perolehan yang berhasil mereka himpun juga tidak kami ketahui. Kalau jumlah perolehan dari kelompok-kelompok ini kemudian ditambahkan lagi, maka jumlah perolehan donasi ini sudah sangat besar.

Meski program ini telah resmi berakhir dan kami tutup, namun tidak menutup kemungkinan bahwa masih saja ada donatur yang menyalurkan bantuannya melalui kedua rekening kami di atas. Terhadap transaksi yang ‘tercecer’ ini, kami akan tetap mencatat dengan rapi dan kemudian melaporkan kepada para pembaca sebagai bentuk pertanggunganjawab publik.

Salurkan donasi Anda melalui Paroki

Kami juga mengimbau para donatur yang ingin menyalurkan amal kasihnya agar tidak lagi memberikan donasi tunai kepada keluarga atau anggota keluarga, melainkan melalui Rekening Paroki Wedi yang memang diperuntukan untuk keperluan Paroki Ndalem. (Baca juga: Rekap Donasi untuk Fr. Leo Wiyadi via Rekening PGPM Paroki Wedi – Ndalem 15 Maret 2016 (2)

Mengapa demikian?

Berikut ini beberapa pertimbangan yang bisa kami sampaikan.

  1. Pemberian donasi tunai itu sungguh merepotkan pihak keluarga karena mereka merasa sungguh tidak siap mendapatkan limpahan donasi berupa uang dalam jumlah sangat banyak. Mereka juga tidak biasa kok tiba-tiba ‘bisa’ memiliki uang dalam jumlah banyak itu hanya dalam kurun waktu sangat singkat.
  2. Donasi langsung berupa uang tunai itu akan membuat keluarga merasa kurang ‘nyaman’ dan aman karena mereka bisa menjadi sasaran tindak kriminal. Demi keamanan dan kenyamanan bersama, jangan lagi memberikan donasi tunai.
  3. Ini adalah persoalan menjaga kehidupan Fr. Leo Wiyadi jangka panjang. Maka hasil perolehan donasi itu ya seyogyanya hanya boleh dipakai untuk keperluan “menjaga dan merawat” hidup Fr. Leo agar bisa bertahan lama. Bukan untuk keperluan lain-lain yang tidak ada kaitannya dengan proses perawatan dan pengobatan.
  4. Uang itu berpotensi menimbulkan godaan. Maka jauh lebih bijaksana, kalau donasi tersebut disimpankan oleh pihak lain misalnya Paroki Ndalem melalui Romo Cahyo Handoko.
  5. Dengan manajemen pengelolaan di tangan orang lain, diharapkan juga mekanisme laporan penggunaan uang sesuai peruntukannya yakni demi pengobatan dan perawatan Fr. Leo Wiyadi bisa dicatat administrasinya dan dilaporkan sebagai pertanggunganjawab publik karena dana ini diperoleh dari kemurahan hati masyarakat.

Dengan demikian, Redaksi Sesawi.Net, Paguyuban Sesawi, Pengurus Sesawi.Net mengucapkan banyak terima kasih atas kemurahan hati Bapak/Ibu sekalian yang telah menunjukkan wajah kerahiman dengan perbuatan amal kasih untuk keperluan Fr. Leo Wiyadi.

Secara khusus, Redaksi mengucapkan terima kasih kepada Ibu Liliana Wiyono dan Bapak Marcus Chrisinus Sunarto –keduanya Bendahara Paguyuban Sesawi—yang sudah bertekun mencatat histori transaksi dan kemudian melaporkan hasil perolehan donasi amal ini kepada publik.

Semoga budi baik semua yang terlibat dalam program donasi amal kasih ini  berkenan di hati Tuhan dan para penderma sekalian.

Deo gratias.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here