Penolakan

0
990 views
Boy (9-11) standing in park, arms crossed, group (10-12) in background

“Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” (Yoh 6, 37)

SUATU hari beberapa umat berkunjung ke pastoran dan bertemu dengan Romo Paroki. Mereka memang sengaja mengunjungi romonya dan sekaligus membantu membersihkan lingkungan pastoran. Romo Paroki memang menemui mereka dan ngobrol beberapa saat. Kemudian romo paroki pamit dan masuk kamar karena merasa pusing. Mereka masih di pastoran sambil membereskan dan membersihkan beberapa hal.

Tidak lama kemudian datang dua anak ABG dengan membawa makanan sambil memanggil-manggil, “Beh…babeh dimana?” Mendengar suara itu, romo paroki keluar kamar dan menemui dua anak itu dengan wajah ceria, tanpa ada tanda-tanda sakit dan pusing. Beberapa orang yang datang lebih dahulu heran melihat kenyataan itu dan merasa tidak diterima oleh romo paroki. Akhirnya mereka pulang dengan perasaan kecewa.

Perasaan tidak diterima atau ditolak bisa dialami siapa saja; demikian juga dengan perasaan tersingkir dan terbuang. Banyak orang sering mengalami situasi atau perlakuan seperti ini. Penolakan bentuknya bermacam-macam. Orang bisa menolak orang lain dengan cara halus, seperti: tidak membukakan pintu, tidak mau menemui, tidak membalas SMS, BBM atau panggilan tilpun, memalingkan muka, memasang wajah masam atau masuk kamar dengan alasan sakit. Penolakan juga bisa dilakukan dengan membentak atau menggunakan kata-kata kasar, mengusir, dsb.

Penolakan terhadap seseorang sering berawal dari rasa tidak suka. Suka dan tidak suka selalu mewarnai relasi antar pribadi di dalam kehidupan bersama. Sikap seseorang terhadap mereka yang tidak disukai akan berbeda sekali dengan sikap terhadap orang yang disukai.

Yesus punya sikap lain. Siapapun yang percaya dan datang pada-Nya tidak akan ditolak, tidak akan dibuang dan disingkirkan. Sikap-Nya selalu didasarkan atas kasih dan buka suka atau tidak suka. Betapa tidak mudah mewujudkan sikap seperti ini.

Bagaimanakah sikapku selama ini terhadap sesama? Mana yang dominan: berdasar kasih atau berdasarkan suka dan tidak suka? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here