HARI MINGGU PASKAH IV
Hari Minggu Panggilan
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 13:14,43-52; Mzm. 100:2,3,5; Why. 7:9,14b-17; Yoh. 10:27-30. BcO Kis. 12:1-23
Bacaan Injil: Yoh. 10:27-30.
27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 30 Aku dan Bapa adalah satu.”
Renungan:
HARI ini adalah hari minggu panggilan. Ada banyak kegiatan di paroki diisi oleh seminaris, frater, suster maupun bruder. Sering dalam kotbah mereka diminta untuk sharing tentang panggilan hidup yang dipilihnya. Tidak sedikit pula orang tua yang memberi kabar dan mohon doa untuk anaknya yang lagi belajar di seminari.
Senang rasanya mendengar seminari banyak siswanya, novisiat pun banyak. Namun sering sedih pula kala tempat-tempat itu sepi, muridnya berkurang. Kiranya ini menjadi keprihatinan dan dorongan agar kita bersama bergerak menanggapi.
Ada banyak yang bisa kita lakukan dalam mendukung panggilan. Pertama-tama ya merelakan anggota keluarga kita sendiri. Yang lainnya bisa memberi support mereka yang terpanggil. Seorang teman di paroki sangat getol mencarikan bantuan untuk anak yang tidak mampu tapi masuk seminari. Kita pun bisa bertanya kepada anak-anak: maukah jadi rama, bruder atau suster?
Kontemplasi:
Bayangkan ketika di parokimu hanya ada satu atau dua imam. Ribuan umat yang dilayani. Kebetulan mereka berdua pada hari sabtu jatuh sakit dan tidak bisa mimpin misa.
Refleksi:
Apa sumbanganku bagi tumbuhnya panggilan?
Doa:
Tuhan suburkanlah benih panggilan. Aku rela bila salah satu anggota keluargaku Kaupanggil menjadi abdiMu. Amin.
Perutusan:
Aku bergerak menghidupkan panggilan. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)