Meriahnya Pesta Akbar Pekan Komsos KWI 2016 di Nias

0
969 views
Tari Fataele dan Mogaele menyambut tim Komsos KWI dan Komsos Medan/ Foto : Retno Wulandari

PEKAN Komunikasi Sosial Nasional Konferensi Waligereja Indonesia 2016 (PKSN-KWI 2016) kembali digelar. Selama satu pekan (2-8 mei 2016) berbagai acara akan mengisi perayaan akbar ini. Seperti rekoleksi, lomba paduan suara, lomba kreasi dan sanggar budaya, training jurnalistik, sosialisasi dampak media sosial dan narkoba bagi remaja, lomba menggambar karikatur, lomba debat, seminar, malam pagelaran budaya hingga puncak acara perayaan ekaristi hari komunikasi sedunia ke-50. Keuskupan Sibolga tahun ini dipercaya sebagai tuan rumah atas seluruh rangkaian acara pekan komunikasi sosial nasional, yang dipusatkan di dua kota yakni Teluk Dalam dan Gunung Sitoli.

Dalam perayaan hari komunikasi sosial sedunia kali ini, Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia ingin menyampaikan beberapa pesan di antaranya adalah kemajuan teknologi komunikasi sebagai anugerah Tuhan bagi kemanusiaan perlu menjadi bagian utuh dalam pelayanan pastoral.

”Karya pastoral komunikasi tidak terutama perihal teknis, tetapi perihal membangun hubungan manusiawi yang harmonis, yang mendukung terciptanya kesejahteraan bersama. Manusia dengan segala kebutuhan, keprihatinan dan pengharapan harus tetap menjadi pusat dari komunikasi sosial.” ujar Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (KOMSOS KWI) RD Kamilus Pantus sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Kualanamu Medan Sumatera Utara, Minggu (1/5/2016).

Para wartawan, Pegiat KOMSOS di Paroki dan Keuskupan serta semua orang yang berkarya di media sosial perlu mendapatkan penghargaan, sejauh mereka ikut membentuk pendapat publik yang menjaga, merawat dan mengembangkan kerukunan sosial. Kehadiran mereka juga harus dipandang sebagai anugerah Tuhan dalam memaknai kemajuan teknologi komunikasi demi kemajuan martabat manusiawi dalam dunia kita, lanjut Romo Kamilus

Mengambil tema Komunikasi dan Kerahiman, Perjumpaan yang Memerdekaan  di Tahun Suci Kerahiman hendaknya mengilhami semua yang berkecimpung dalam media komunikasi sosial. Gagasan kerahiman dalam konteks Komunikasi Sosial yang diangkat oleh Paus Fransiskus justru dimaksudkan untuk membangun dan menggerakkan komunikasi sosial sebagai pernyataan dari belas kasih Allah yang menyuburkan pembaruan diri sebagai putra dan putri-Nya, dalam persekutuan hidup yang mengampuni dan berbagi kegembiraan Injil.

Tahun Jubileum

Umat Katolik di seluruh dunia akan merayakan Hari Komunikasi Sosial yang akan jatuh pada hari Minggu, 8 Mei 2016. Perayaan hari komunikasi sosial pada tahun menjadi sangat istimewa karena bertepatan dengan Tahun Jubileum Kerahiman Ilahi seperti yang telah ditetapkan Sri Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus menetapkan tema “Komunikasi dan Kerahiman, Perjumpaan yang Memerdekakan.”

“Bapa Suci menghendaki agar Hari Komunikasi Sedunia tahun ini menjadi kesempatan untuk merefleksikan sinergi yang mendalam antara Komunikasi dan Kerahiman. “jelas RD Kamilus Pantus, Sekretaris Komisi Komsos KWI, Minggu (1/5/2016) di Bandar Udara Kualanamu Medan Sumatera Utara.

Tema ini menyoroti kemampuan komunikasi yang baik dalam membuka ruang dialog, menumbuhkan saling pengertian dan rekonsiliasi. Gereja dalam perkataan dan perbuatannya harus mengungkapkan belas kasih, kelembutan dan pengampunan Allah bagi semua orang.

Dengan tema ini pula Sri Paus menghimbau umat Katolik, khususnya mereka yang bergerak dan berkecimpung serta bertanggung jawab atas media komunikasi, agar belajar mencermati tanda-tanda perubahan zaman yang dihasilkan oleh teknologi informasi dan komunikasi.

Konferensi Waligereja di seluruh dunia memiliki caranya masing-masing dalam merayakannya termasuk di Indonesia.  Agar gaungnya sampai kepada umat katolik di seluruh Indonesia, Konferensi Waligereja khususnya Komisi KOMSOS KWI menggelar rangkaian acara selama sepekan di keuskupan yang ditunjuk.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here