Teresia Benedikta dr Salib
warna liturgi Hijau
Bacaan
Yeh. 2:8-3:4; Mzm. 119:14,24,72,103,111,131; Mat. 18:1-5,10,12-14. BcO Za. 9:1-10:2
Bacaan Injil: Mat. 18:1-5,10,12-14.
1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” 2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka 3 lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” 10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. 12 “Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.”
Renungan:
DALAM beberapa kesempatan kita mendengar berita pelecehan seksual yang menimpa anak-anak. Bahkan di antara mereka sudah menjadi korban perkosaan. Beberapa hari yang lalu diberitakan di Maroko ada seorang gadis 16 tahun yang hamil karena perkosaan membakar diri dan meninggal. Ia diduga melakukan ini karena para pemerkosanya, yang dibebaskan bersyarat, mengancam akan menyebarkan foto-foto yang mereka ambil kala perkosaan terjadi.
Yesus menempatkan seorang anak sebagai lambang bagi Kerajaan Allah. Pada merekalah Kerajaan Allah berada. Ia pun mengingatkan, “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga” (Mat 18:10). Bapa mengutus malaikatNya untuk menjaga anak-anak.
Tuhan begitu mencintai anak-anak. Ia melindungi mereka dengan mengutus para malaikatNya. Kiranya kita pun juga harus dengan teguh melindungi anak-anak. Jangan biarkan mereka berada dalam lingkungan yang jahat apalagi menjadi korban perlakuan jahat manusia-manusia kejam. Layak rasanya kalau setiap orang melindungi anak-anak dari bahaya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Rasakan betapa cintanya Tuhan kepada anak-anak.
Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan kala ada anak-anak berada dalam bahaya?
Doa:
Tuhan lindungilah anak-anak lambang KerajaanMu. Bebaskanlah mereka dari segala macam bahaya. Semoga kami pun juga selalu melindungi mereka. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga anak-anak dari bahaya. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)