SEKITAR 1.500 umat Paroki Santa Filomena, Mena, Keuskupan Atambua memadati tenda merayakan ekaristi memeringati perayaan ulang tahun Paroki ke-21, Kamis (11/18/2016).
Tidak ada kegiatan lain selain Ekaristi Kudus. Selebran utama, Pastor Filto mengatakan, perayaan kali ini merupakan moment langka. Pasalnya, selama ini, ulang tahun paroki jarang atau bahkan tidak pernah dirayakan secara khusus.
“Kita bergembira karena setelah sekian tahun lamanya kita tidak pernah merayakan HUT Paroki, namun hari ini justru kita bisa merayakannya. Ini momen langka. Semoga di tahun-tahun mendatang kita bisa merayakannya lebih meriah lagi,”tambahnya.
RD Kanis Oki, Pr dalam kotbahnya menekankan betapa pentingnya merayakan HUT Paroki sebagai sebuah kesempatan untuk meningkatkan devosi kepada Sta. Filomena sebagai pelindung paroki.
RD Kanis bercerita tentang korelasi antara pemilihan nama pelindung paroki dengan sejarah pertumbuhan iman di wilayah Mena dan sekitarnya.
“Menurut hemat saya, para founding fathers paroki ini tidak sembarangan memilih nama pelindung Sta. Filomena. Kemungkinan besar pemilihan nama pelindung ini ada hubungan dengan penyebaran agama katolik pada zaman dahulu oleh bangsa portugis, dimana menurut catatan sejarah ada satu orang dari Mena ini yang dibabtis oleh para misonaris. Dia adalah seorang ratu yang dibabtis dengan nama Filomena da Cruz,”katanya menjelaskan.
Ini adalah kekayaan iman. Karena itu, ulang tahun paroki, kata RD Kanis, harus dirayakan secara khusus supaya kekayaan-kekayaan iman tidak hilang begitu saja di generasi-generasi mendatang.
Beberapa umat menyampaikan kesannya. Marcel Naihati selaku Ketua Panitia perayaan mengatakan, “perayaan hari ini mempunyai makna tersendiri karena Sta. Filomena selalu membantu orang-orang kecil. Apalagi ia menjadi santa di usia yang masih belia. Banyak mujizat yang terjadi berkat bantuan pengantaraan doanya. Maka sungguh pantas jika kita umat Paroki Mena merayakannya secara khusus pada hari ini,”ungkapnya.
Kesan serupa diungkapkan Anton Tabesi salah satu anggota DPP Paroki. “Jujur saja, sebagai umat Paroki Sta. Filomena Mena, secara pribadi saya baru pertama kali merayakan pesta HUT paroki. Saya melihat momen seperti ini seharusnya menjadi kegiatan spesial dan khas yang harus dirayakan paling agung di paroki ini”, katanya.
Perayaan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu dimeriahkan oleh paduan suara yang baru terbentuk dengan memakai nama pelindung yang sama Santa Filomena. Dirgayahu Paroki Sta. Filomena.