Mama…
Imlek berlalu
Prapaska melangkah maju
Celah-celah batinku diam dalam bimbang
Melepaskan khiasan kecewa
Mencoba berlari mengejar pesona wajah
Kidung Maria menyambut malam
Secari makna menganggu angan
Selembar kertas kusam
kugoreskan pelataran rupa mama
merana pilu di segitiga kelana panggilan
raga imajinasiku pergi mengecup kening mama
terucap salam rindu..
(Puncak Scalabrini, Agustus 2016)
—————–
Altar Bisu
Sudut senja
Diam, menemani gereja tua
Mengayun langkah
Sujud menyembah
Tirai bibir mengucap aksara
Tak lagi mampu kembali
Masa silam musim kelam
Melahirkan hasrat rindu
Raga sendiri memeluk sendu
Altar bisu
Menyimpan memori
Tatkala merpati putih mengikrar janji
Kini hanya luka berteman mimpi
(Puncak Scalabrini, Agustus 2016)
———————–
Sang Sirna
Pucuk pinus kecemasan
Menatap layu ranting harapan
Segenggem penantian mengadu luka
Dentingan piano
Nada-nada harmoni
Cinta tersemat meretas ujung waktu
Raga kaku merayu
Ingin bercumbu
Saat malam kelabu
Mengukir janji-janji bisu
D ibalik wajah semu sang sirna
(Puncak Scalabrini, Agustus 2016)