Pendidikan Melek Agama Lain: Wisata Interreligi Anak TK Teresia Ungaran

0
322 views
Anak-anak TK St. Teresia Ungaran diajak mengunjungi Mesjid Agung Jateng di Kota Semarang. (Ist)

BERSAMA anak-anak TK A Teresia Ungaran, Suster Athan AK dan para guru pendamping, saya mengalami ‘wisata interreligi’.

Wisata interreligi itu dilaksanakan dengan mengunjungi tempat-tempat ibadat di Vihara Buddhagaya dan Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong; Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT); Gereja Blenduk Kota Lama Semarang dan Klenteng Sam Poo Kong Semarang.

Tempat ibadat umat Buddha
Pukul 08.00 WIB bersama rombongan 70 anak-anak TK A Teresia, saya meluncur dari Ungaran menuju Kota Semarang. Mereka mengendarai dua bus. Setiba di Watu Gong, kami disambut oleh Edi Kiat yang menjadi pemandu para tamu.

Di dalam vihara, anak-anak mendapat penjelasan sederhana darinya. Dalam bahasa anak-anak, Edi menerangkan, “Anak-anak, ini adalah tempat ibadat umat Buddha. Umat Buddha mengikuti jejak seorang Guru bernama Sang Buddha Gautama. Guru musik mengajar musik. Guru olahraga melatih olah raga. Sang Buddha sebagai Guru mengajarkan kebaikan agar kita masuk surga.”

Lebih lanjut Edi menjelaskan, “Kalau kita mau masuk surga kita perlu menabung. Tabungannya bukan uang, tapi perbuatan baik.”

Setelah itu, Edi mengajak kami menuju Pagoda Avalokitesvara.

Dengan penuh kesabaran dan semangat, Edi menjelaskan makna setiap patung Dewi Quan Yim dari arti paling awal terkait dengan jodoh hingga umur panjang. Saat menerangkan itu, Edi sempat bercanda, “Yang terkait dengan jodoh tidak berlaku untuk Romo Budi ya.”

Kalimat itu disambut dengan tawa sukacita dan penegasan. Saya pun menegaskan, “Ya pasti.”

wisata-religi-tk-teresia-ungaran-2
Di Vihara Watugong, Kabupaten Semarang.

Masjid Agung Jawa Tengah
Dari Watugong, rombongan kami meluncur menuju Masjid Agung Jawa Tengah. Dalam perjalanan, saya berkabar melalui WhatsApp kepada sahabatku, KH Fatquri Busyeri, Kepala TU MAJT bahwa akan berkunjung ke MAJT bersama anak-anak TK Teresia Ungaran.

Dengan cepat Fatquri menjawab, “Saya tunggu Romo. Terima kasih.”

Sesampai di MAJT, Haji Fatquri sudah menunggu di halaman parkiran sambil mengawasi para karyawan yang sedang merapikan ranting-ranting pohon mangga di halaman kompleks MAJT. Dengan ramah beliau menyambut anak-anak dan kami.

Berhubung salah komunikasi dengan bus satu parkir di halaman depan, sementara bus satunya lagi parkir di halaman belakang seturut arahan Pak Fatquri, maka sambil menunggu rombongan lain, saya mengajak anak-anak bernyanyi Hati-Hati Gunakan Tanganmu.

Anak-anak bernyanyi dengan gembira dan kelincahannya sesuai gerakan yang harus ditirukan mengikuti gerakanku, entah dengan tepuk tangan atau mengentakkan kaki, atau berkedip.

Kami semua diterima oleh Haji Fatquri di Ruang VIP lalu anak-anak pun bernyanyi gembira dengan lagu Terima kasih. Sangat menarik bahwa para petugas di MAJT membantu melayani anak-anak saat mereka ingin buang air kecil. Dengan ramah mereka membantu anak-anak.

Gereja Blenduk dan Sam Poo Kong
Sesudah dari MAJT, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kota Lama untuk melihat dan mengunjungi Gereja Blenduk. Dari Gereja Blenduk, rombongan melanjutkan perjalanan ke Klenteng Sam Poo Kong.

Karena keterbatasan waktu, itulah tempat-tempat yang sementara ini menjadi prioritas untuk dikunjungi baik sekadar hanya untuk melihat dari dekat maupun dalam rangka mengenalnya sejauh mendapat penjelesan dari yang bersangkutan. Dengan itu anak-anak diajak untuk melek agama lain, sekurang-kurangnya dengan mengenal tempat ibadat agama-agama lain, tidak hanya secara teori, melainkan dari dekat dengan mengunjunginya.

Sebagai Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, saya sangat mendukung dan menyambut baik prakarsa ini. Alangkah indahnya bila sejak dini, anak-anak sudah diajak untuk melek agama lain.

Harapannya bila kelak dewasa, mereka pun memiliki sikap positif pada pada sesama yang berbeda tanpa prasangka. Itulah yang diajarkan Gereja Katolik kepada umatnya melalui Konsili Vatikan II.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here