Sabda Hidup: Jumat, 23 Desember 2016

0
556 views

Yohanes dr Kety

warna liturgi Ungu

 

Bacaan

Mal. 3:1-4; 4:5-6; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14; Luk. 1:57-66. BcO Yes. 51:1-11

Bacaan Injil: Luk. 1:57-66.

57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. 58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. 59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, 60 tetapi ibunya berkata: “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” 61 Kata mereka kepadanya: “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” 62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. 63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan merekapun heran semuanya. 64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Renungan:

JANJI Tuhan selalu ditepati. Ia tak pernah ingkar janji. Zakharia terbuka mulutnya selesai memberi nama anaknya. Hal ini selaras dengan janji Tuhan. Zakharia pun bergembira dan memuji Tuhan. Ia memuji bukan sekedar karena mendapatkan anak, tapi karena ia tahu bahwa Tuhan menepati janji-Nya.

Semua dari kita rasanya juga akan bergembira kala mendapatkan pemenuhan janji. Seorang anak gembira hatinya kala janji sepeda dari orang tuanya dipenuhi. Orang tua gembira kala anaknya memenuhi janjinya untuk berziarah ke Vatikan. Seorang ibu senang kala suaminya selalu setia dengan janji perkawinannya.

Memenuhi janji merupakan tugas setiap orang yang membuat. Setiap orang yang telah berjanji layak untuk sekuat tenaga memenuhinya. Pemenuhan janji akan menggembirakan diri sendiri dan sesama kita. Mari kita ingat janji kita dan kita perjuangkan pemenuhannya.

Kontemplasi:

Bayangkan kegembiraan Zakharia. Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi:

Adakah janji yang harus kaupenuhi dan bagaimana langkahmu untuk memenuhi?

Doa:

Tuhan, Engkau tak pernah ingkar janji. Semua janji-Mu selalu Kaupenuhi. Semoga aku pun selalu memenuhi janji-janjiku. Amin.

Perutusan:

Aku akan berusaha memenuhi janjiku. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here