Indro Warkop: Kalau Kalah dengan Rokok, Berarti Saya Tak Beriman

0
2,184 views
Fenny/sehatnews.com
Fenny/sehatnews.com

Proses berhenti merokok buat Indro Kusumoharjo atau akrab disapa Indro Warkop adalah saat yang tidak mudah dan butuh waktu panjang.

Pengalamannya merokok selama hampir 29 tahun membuatnya sulit meninggalkan barang beracun ini begitu saja. Bahkan rokok pulalah yang menghantarnya ke meja operasi untuk mem-bypass jantungnya pada tahun 2005.

“Padahal saya sudah mencoba olahraga sejak sekolah menengah pertama. Gaya hidup saya pun relatif sehat, misalnya saya terbiasa minum air putih satu liter setiap bangun tidur. Hanya saja satu kebodohan saya, yaitu mencoba rokok” jelasnya ketika ditemui dalam acara jumpa pers memperingati hari jantung dunia di Jakarta.

Indro yang mengaku sempat menjadi seorang atlet dan masuk pelatnas menjelaskan bahwa dirinya memang perokok berat bahkan bisa menghabiskan lima bungkus sehari.

“Apalagi waktu masa-masa syuting dengan warkop, saya bebas sekali merokoknya” tuturnya.

Sampai pada akhirnya saya sadar bahwa merokok hanyalah kebodohan hingga akhirnya dia bertekad untuk total menghentikan kesenangan ini di tahun 1998. Itu pun dengan susah payah, karena Indro harus mengalami sakau seperti orang ketagihan narkotik.

“Dua minggu saya panas dingin, setelah itu selama tiga bulan saya juga masih merasakan nyeri. Tapi saya bertekad, semua itu tak akan menghalangi saya berhenti merokok. Rokok kan buatan manusia, saya buatan Tuhan. Jadi kalau saya kalah, berarti saya tak beriman” terangnya.

Mulai mudah letih

Setelah tujuh tahun berhenti merokok kejutan pun datang. Tubuhnya yang dahulu sehat-sehat saja mulai mengalami perubahan.

“Saya mudah sekali lelah bila naik tangga, terlebih waktu olahraga, sesak nafas juga sering saya rasakan. Saya sudah mengira pasti jantung karena ayah saya memang meninggal karena sakit jantung” jelas pria kelahiran 8 Mei 1958 ini.

Begitu memeriksakan diri ke dokter, benar perkiraannya. Ia divonis mengalami penyumbatan di serambi kiri jantungnya sekitar 75 persen. Mantan penyiar radio prambos ini pun harus menjalani operasi bypass untuk memulihkan keadaannya.

“Saya beruntung masih diberi kesempatan untuk tobat dan berhenti merokok. Tuhan telah melancarkan operasi saya dan saya sehat sampai sekarang. Untuk itu saya mengimbau bagi semuanya yang masih merokok tolong dipikirkan lagi. Tak ada yang tak bisa. Tidak bisa karena ‘Anda tak mau’. Jadi sulit untuk lepas dari rokok. Kalau Anda bisa lepas dari rokok berarti Anda pandai dan berani, karena menurut saya memilih untuk merokok adalah sebuah kebodohan” tutupnya.

Feny Christine, penulis dan tinggal di Jakarta

Sumber : SEHATNEWS.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here