SEKELOMPOK imam projo Dekenat Belu Utara, Keuskupan Atambua, Belu NTT, Selasa, 14 Februari 2017, mengadakan pertemuan persaudaraan di Paroki St. Yohanes Pemandi Haliwen. Hadir pertemuan tersebut adalah, para imam yang berkarya di wilayah dekenat Belu Utara.
Deken Belu Utara, Rm. Stefanus Boisala, Pr, ketika memimpin pertemuan menegaskan point-point penting yang diperlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh para pelayan di paroki masing-masing.
“Hari ini adalah hari kasih sayang. Ada pertanyaan mengapa pertemuan persaudaraan dilaksanakan di hari kasih sayang? Bagaimana kita memahami hari ini untuk pertemuan persaudaraan kita? masing-masing kita tentunya memiliki pemikirannya tersendiri,” tandasnya.
Ada enam agenda pokok yang dibahas bersama yakni:
- Menindaklanjuti evaluasi dan penyusunan program kerja tingkat keuskupan, dekenat, dan paroki.
- Penyusunan kalender kerja, keuskupan, dekenat, paroki dan pribadi.
- Pemilihan para penghubung dekenat untuk memperlancar urusan komisi-komisi keuskupan.
- Data umat masing-masing paroki.
- Pembangunan pagar dekenat (keuskupan lama).
- Persiapan perak imamat dan perayaan 10 tahun uskup Atambua.
Untuk diketahui, wilayah Dekenat Belu Utara terdiri dari 17 paroki dan merupakan bagian dari Keuskupan Atambua yang memiliki 4 dekenat yakni: Dekenat Malaka, Dekenat Belu Utara, Dekenat Kefamenanu dan Dekenat Mena.
Pertemuan persaudaraan ini merupakan pertemuan rutin para imam yang berkarya di di Dekenat Belu Utara, Keuskupan Atambua. Yang sering dibahas dalam pertemuan dimaksud adalah masalah-masalah pastoral yang ditemukan dan dialami di paroki, serta rencana-rencana yang akan dilaksanakan.
Tempat pertemuan biasanya dilaksanakan bergilir, mengelilingi paroki-paroki seputar Dekenat Belu Utara. Karena itu sudah ditetapkan, pertemuan berikutnya akan terjadi di Paroki Laktutus, tempat para pastor Fransiskan berkarya.
