LAGI-LAGI, gereja yang nota bene sebagai tempat suci untuk kegiatan beribadah menjadi sasaran aksi bom bunuh diri. Kali ini, serangan bom bunuh diri itu terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di kawasan Kepunton, tak jauh dari Jebres, Solo, Jawa Tengah.
Dari berbagai laporan media online nasional, peristiwa meledaknya bom bunuh diri ini terjadi sekitar pukul 10.55 WIB, tak lama setelah kebaktian kedua di GBIS baru saja usai. Satu orang dipastikan tewas dengan luka serius di bagian perut, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka. Mereka ini adalah anggota umat GBIS yang baru saja selesai mengikuti kebaktian.
Para korban luka-luka segera dilarikan ke RS Dr Oen yang memang berlokasi di Jebres.
Serangan bom dengan mengambil target sasaran gereja-gereja memang bukan hal baru di Indonesia. 22 Juli 2011, Gereja Katolik Santa Anna di Duren Sawit, Jakarta Timur juga menjadi sasaran pemboman. Pada waktu hampir bersamaan, lapangan parkir Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Jatiwaringin juga terkoyak oleh insiden bom.
Setahun sebelumnya, persisnya pada malam Natal tahun 2011, serangan bom dengan target sejumlah gereja juga terjadi di Indonesia. Malam Natal tahun itu sungguh menjadi berita duka bagi umat kristiani di seluruh Tanah Air, ketika rentetan bom meledak secara hampir bersamaan di beberapa lokasi seperti di Batam, Pekanbaru, Sukabumi, Mojokerto, Pangandaran, Bandung, Kudus, Mataram, dan tak luput juga Jakarta.
Kapel Kolese Kanisus di Jl. Menteng Raya, Jakarta Pusat ikut disasar pemboman. Namun, bom diletakkan di luar kompleks Kanisius dan serangan malam itu meledak tak jauh dari rentetan mobil yang diparkir di Jl. Menteng Raya. Tak jauh dari situ, bom juga meledak di Gereja Katolik Matraman, Gereja Koinonia Jatinegara, Gereja Oikumene Halim, dan Gereja Katedral.
