KETIKA Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. (Mrk.10:14-16)
Di samping anak identik dengan kepolosan dan apa adanya, anak juga mewakili kaum lemah dan tak diperhitungkan. Kedekatan Yesus pada anak-anak ini mencerminkan sikap hati Tuhan yang peduli pada pihak-pihak yang lemah dan tak diperhitungkan. Kepada merekalah Tuhan memberi perhatian. Semoga kita pun peka terhadap sanak saudara di sekitar kita, yang kecil, lemah, berkekurangan dan tersingkirkan. Apa yang bisa kita perbuat untuk mereka? Sekecil apa pun perhatian kita, sangat berdaya guna bagi yang membutuhkan.
Merah warna buah delima,
makan sedikit kuranglah kita.
Taburkan cinta pada sesama,
terutama yang menderita.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem – rm.is